Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Versi Kronologi Jambret yang Videonya Viral karena Masuk ke Selokan di Tangerang

Kompas.com - 21/12/2020, 08:34 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pada Minggu (20/12/2020), beredar video rekaman di media sosial yang menampilkan peristiwa seorang pria bersenjata tajam menjadi bulan-bulanan warga.

Berdasarkan video rekaman yang beredar, pria tersebut tampak berada di selokan. Pria yang mengenakan helm tersebut dilempari beragam benda oleh warga.

Pria itu terlihat berusaha melawan dengan mengacung-acungkan golok.

"Jangan dilawan! Kamu mau mati?" teriak seseorang dalam video rekaman tersebut.

Baca juga: Jambret Gagal Rampas Tas Perempuan Isi Rp 50 Juta, Masuk Selokan Diamuk Warga

Warga semakin marah dan terus melempari pria itu dengan batu, kayu, dan benda lain. Akhirnya, pria itu terjatuh.

Peristiwa tersebut terjadi di wilayah Periuk, Tangerang.

Kemudian diketahui bahwa pria tersebut merupakan penjambret yang beraksi pada pertengahan Desember lalu.

Berikut dua versi kronologi mengenai jambret yang menjadi viral kemarin.

Versi saksi

Seorang saksi yang merupakan warga sekitar, Susilo, mengungkapkan bahwa peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Grand Duta, Periuk, Tangerang, Rabu (16/12/2020) sore.

"Kejadiannya Rabu, tapi saya baru lihat kalau kejadiannya viral di sosmed itu Kamis malam," ujar Susilo ketika ditemui, Minggu (20/12/2020) sore.

Menurut Susilo, insiden itu bermula dari seorang perempuan berteriak maling dari arah sekitar selokan. Rupanya, ada jambret yang gagal beraksi.

Baca juga: Wali Kota Tangerang Batasi Kegiatan Warga Jelang Natal dan Tahun Baru

"Pas saya samperin, di gotnya ada laki-laki yang bawa golok," jelasnya.

Mengetahui ada jambret masuk selokan, satu per satu warga melempari pelaku dengan batu dan bongkahan batang pohon.

Susilo mengaku heran karena penjambret tersebut tak juga hilang kesadaran meski terus-menerus dilempari benda-benda keras dan berat.

Bahkan, pelaku masih mengancam warga dengan golok yang ia bawa.

"Enggak lama, langsung datang Bhabinkamtibmas," ucap Susilo.

Petugas tiba bersamaan dengan pingsannya pelaku. Setelah itu, warga berhenti melempari jambret tersebut.

Baca juga: Operasional Transportasi Umum DKI Jakarta Dibatasi Jelang Natal dan Tahun Baru

Susilo membeberkan, warga yang kadung geram bisa nekat membakar pelaku apabila aparat tidak datang ke lokasi.

"Saya dengar nih dari warga yang ikut ngelempar, kalau enggak ada petugas, pelakunya mau dibakar," kata Susilo.

Terkait korban, menurut Susilo, bukan warga sekitar. Namun, diketahui pelaku sempat merampas tas berisi uang tunai Rp 50 juta sebelum terciduk.

"Saya tidak kenal dengan korban. Korban bukan warga perumahan di jalan ini," pungkasnya.

Versi polisi

Sementara itu, Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Sugeng Hariyanto membenarkan bahwa pria yang menjadi bulan-bulanan di selokan adalah jambret.

Pelaku diketahui masih remaja bernama Isro (18), asal Madura. Ia tinggal di Desa Kutabaru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.

Dari keterangan kepolisian, Isro diketahui punya rekanan saat melancarkan aksinya.

Sugeng menjelaskan, awalnya korban hendak merapikan tas miliknya yang hampir terjatuh dari motor.

Tak diduga oleh korban, Isro bersama rekannya menggunakan motor Yamaha RX King tanpa nomor polisi langsung mengambil tas tersebut.

Korban tak tinggal diam. Dia langsung turun dari motor dan mengejar pelaku.

Baca juga: Kasus Bentrokan Polisi dan Laskar FPI Dinilai Jadi Tantangan Kapolri Baru

Beruntung, korban berhasil mengambil tas miliknya yang berisi uang Rp 50 juta dan menendang Isro ke dalam selokan.

"(Pelaku) sudah diamankan kemarin dan (sekarang) dalam proses penyidikan di Polsek Jatiuwung," jelasnya melalui pesan singkat, Minggu.

Polisi kini masih mendalami kasus penjambretan tersebut, termasuk pengejaran pelaku lain yang kabur.

(Reporter: Muhammad Naufal | Editor: Sandro Gatra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com