JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Penyelidikan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah mobil yang digunakan oleh polisi dan laskar Front Pembela Islam saat insiden bentrok. Pemeriksaan akan dilakukan pada siang ini di Polda Metro Jaya.
"Siang ini kami akan mengecek mobil, sudah confirm di Polda Metro Jaya karena memang mobilnya ada di sana," kata Ketua Tim M Choirul Anam di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (21/12/2020).
Choirul Anam menjelaskan, pemeriksaan sengaja dilakukan di Polda Metro Jaya untuk memudahkan. Sebab, ada salah satu mobil yang kondisinya tak bisa jalan sehingga harus diderek jika hendak di bawa ke Kantor Komnas HAM.
Baca juga: Keluarga 6 Laskar FPI Datangi Komnas HAM
"Nantinya kita akan uji dengan analisis, apakah ada kesesuaian atau tidak antara keterangan dan bukti fisik mobilnya," ucap dia.
Selain melakukan pemeriksaan terhadap mobil yang ditumpangi polisi dan laskar FPI, tim penyelidik Komnas HAM juga akan sekaligus meminta keterangan polisi yang lebih dulu memeriksa mobil tersebut.
Dalam peristiwa di Tol Jakarta-Cikampek pada Senin (7/12/2020) dini hari, sebanyak enam anggota laskar FPI tewas ditembak.
Ketika itu, para laskar FPI mengawal rombongan pemimpinnya Rizieq Shihab.
Baca juga: Laskar FPI di Rombongan Rizieq Shihab Bantah Ada Baku Tembak di Tol Jakarta-Cikampek
Dalam rekonstruksi pada Senin (14/12/2020) dini hari, polisi menggambarkan bahwa anggota laskar FPI yang terlebih dahulu menyerang dan menembak polisi saat kejadian.
Menurut polisi, dua anggota laskar FPI tewas setelah baku tembak. Kemudian, empat anggota laskar FPI lainnya ditembak setelah disebut mencoba merebut senjata polisi di mobil.
Bareskrim Polri mengungkapkan, total terdapat 18 luka tembak di enam jenazah anggota laskar FPI. Selain itu, tidak ada tanda kekerasan yang ditemukan pada keenam jenazah.
Polisi mengatakan, hasil rekonstruksi belum final. Tak menutup kemungkinan dilakukan rekonstruksi lanjutan apabila ada temuan baru.
Baca juga: Ingin Periksa Mobil Polisi dan Laskar FPI, Komnas HAM Kirim Surat ke Kabareskrim
Di sisi lain, pihak FPI sebelumnya telah membantah anggota laskar menyerang dan menembak polisi terlebih dahulu.
Menurut FPI, anggota laskar tidak dilengkapi senjata api.
"Kami mengimbau untuk hentikan semua rekayasa dan fitnah. Mereka keenam korban hanya para pemuda lugu yang mengabdi kepada gurunya, menjaga keselamatan gurunya," kata Sekretaris Umum FPI Munarman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.