Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Antrean Panjang, Bandara Soekarno-Hatta Buka Layanan Pre-order Tes Covid-19

Kompas.com - 21/12/2020, 15:39 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Bandara Soekarno-Hatta membuka layanan prapesan (pre-order) tes Covid-19, Senin (21/12/2020).

Layanan ini untuk mencegah antrean panjang calon penumpang pesawat seperti yang terjadi sejak pagi hari ini di Shelter Kalayang Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta.

President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menjelaskan, layanan prapesan dapat diakses melalui travelation.angkasapura2.co.id.

"Melalui pre-order service ini, calon penumpang pesawat dapat memilih waktu yang baik untuk melakukan tes Covid-19, dengan tentunya mempertimbangkan jadwal keberangkatan," urainya.

Baca juga: Perbedaan Aturan Rapid Test Antigen yang Sempat Sebabkan Antrean di Bandara Soekarno-Hatta

Ia mengatakan, setelah layanan dibuka selama satu jam, jumlah calon penumpang yang telah melakukan registrasi layanan tersebut sudah mencapai 106 orang.

Ia menambahkan, cara melakukan layanan prapesan tes Covid-19, yakni dengan registrasi di travelation.angkasapura2.co.id, lalu pilih fitur Airport Health Center, dan ikuti langkah selanjutnya.

Fasilitas tes bagi calon penumpang pesawat yang telah melakukan prapesan berlokasi di area Lounge Umroh Terminal 3. Berbeda dengan lokasi walk-in service di SMMILE Center Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

“Lokasi tes yang berbeda antara pre-order service dan walk-in service ini bertujuan untuk memecah penumpukan calon penumpang yang akan berangkat. Sehingga, lokasi layanan tes Covid-19 tidak hanya dilakukan di satu titik,” paparnya.

Baca juga: Antrean Rapid Test Membeludak di Bandara Soekarno-Hatta, Ternyata gara-gara Input Data

Di satu sisi terkait antrean panjang yang terjadi di beberapa titik Bandara Soekarno-Hatta hari ini, menurutnya, hal tersebut terjadi karena permintaan layanan tes Covid-19 yang cukup tinggi.

VP of Corporate Communication PT AP II Yado Yarismano menambahkan, layanan prapesan tersebut memang menjadi inovasi PT AP II agar tidak ada kepadatan calon penumpang di kemudian hari.

"Ini salah satu (cara) untuk antisipasi kami. Ke depannya sehingga masing-masing penumpang dapat menjadwalkan tes mereka sehingga tidak ada kepadatan nantinya," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com