Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidak ke Swalayan di Tebet, Pemprov DKI Temukan Kandungan Boraks di Kerupuk dan Mi Kuning

Kompas.com - 21/12/2020, 19:17 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kandungan boraks ditemukan di produk kerupuk bawang dan mi kuning yang dijual di Gelael Swalayan, Tebet, Jakarta selatan, Senin (21/12/2020).

Temuan ini berdasarkan hasil tes cepat (rapid test) boraks dan formalin yang dilakukan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) pada kegiatan inspeksi mendadak oleh petugas gabungan dari Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Kota Jakarta Selatan ke Gelael Swalayan.

"Ada kerupuk bawang jumlahnya ada 24 kantong yang mengandung boraks,” kata Kasudin KPKP Jakarta Selatan, Hasudungan A. Sidabalok saat dikonfirmasi.

Baca juga: Rencananya Akan Dijual, Ini Duduk Perkara Paket Bansos Covid-19 yang Terbengkalai di Pulogadung

Selain kandungan boraks pada kerupuk bawang, petugas juga menemukan kandungan zat boraks dan formalin pada produk mi kuning.

"Jadi mi itu sudah mengandung boraks, mengandung formalin lagi, dua zat kimia yang berbahaya," kata Hasudungan.

Hasudungan mengatakan, seluruh produk kerupuk bawang dan mi kuning yang ditemukan kandungan zat boraks dan formalin di swalayan tersebut langsung ditarik dan dimusnahkan.

Sudin KPKP Jakarta Selatan menyita dan memusnahkan 24 bungkus kerupuk bawang masing-masing seberat 100 gram dan mi kuning sebanyak dua kilogram.

"Setelah dibikin berita acara, barangnya dimusnahkan, selanjutnya PPNS dan BPOM DKI Jakarta akan menindaklanjuti ke penyuplainya untuk diberikan teguran," kata Hasudungan.

Baca juga: Paket Bansos Covid-19 di Pulogadung Terbengkalai, Polisi : Kemensos Kelebihan Stok

Hasudungan menyebutkan, kerupuk bawang tersebut diproduksi oleh penyuplai asal Bogor, Jawa Barat.

Sementara itu, mi kuning dikirim dari Pasar Senen. Keduanya disebut sebagai industri rumahan.

Hasudungan menambahkan, pihaknya akan memastikan agar peredaran kedua produk pangan tersebut dihentikan dan ditarik dari pasaran.

Sementara itu, penjual kerupuk bawang dan mi kuning yaitu Gelael tidak mendapatkan sanksi. Menurutnya, Gelael tak hanya menjual produk-produk tersebut.

“Mereka kan tidak mengetahui produk tersebut mengandung bahan berbahaya,” ujar Hasudungan

Hasudungan meminta masyarakat mewaspadai adanya pangan mengadung bahan kimia seperti boraks dan formalin tersebut demi kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan 'Open BO' di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan "Open BO" di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com