JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku penganiayaan seorang dokter di sebuah hotel di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, terekam CCTV hotel. Rekaman CCTV tersebut tersebar di media sosial pada Senin (21/12/2020) sore.
Hal tersebut dibenarkan Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, Teuku Arsya Khadafi.
"Iya (terekam CCTV). Pelaku diduga petugas keamanan di TKP (tempat kejadian perkara)," ujar Arsya, Senin.
Peristiwa itu dikatakan terjadi pada hari Minggu kemarin.
Dalam potongan rekaman CCTV berdurasi sebelas detik tersebut, terlihat pelaku yang belakangan diketahui berinisial AJ keluar dari sebuah lift bersama korban. AJ terlihat sedang menggandeng paksa korban.
Baca juga: Ikut Sertifikasi di Sebuah Hotel, Seorang Dokter Tiba-tiba Dianiaya Sekuriti
Arsya menjelaskan bahwa hingga kini, pihaknya masih memburu pelaku.
Sebelumnya diberitakan, seorang dokter berinisial RL yang sedang mengikuti kegiatan sertifikasi di sebuah hotel di kawasan Palmerah menjadi korban penganiayaan pada Minggu kemarin.
"Korban selaku dokter yang sedang mengikuti kegiatan sertifikasi dokter jantung yang diselenggarakan di TKP," ujar Arsya Khadafi dalam sebuah keterangan, Senin.
Arsya mengungkapkan bahwa kejadian bermula pada hari Minggu pagi, saat korban tiba di hotel sekitar pukul 06.20 WIB. Ketika korban tiba, AJ mengarahkan korban untuk melaksanakan rapid test Covid-19 terlebih dahulu.
Pelaku mengarahkan korban untuk melaksanakan tes di rooftop hotel.
"Pelaku meminta korban untuk uji rapid test dahulu dan dibawa ke rooftop atas hotel," ujar Arsya.
Setelah tiba di rooftop, pelaku memukul bagian kepala korban dengan sebuah kunci inggris.
Korban yang sudah terluka segera kabur dari pelaku. Ia berhasil berlari menuju basement dan meminta pertolongan pada dua orang yang sedang berada di sana.
Kedua orang tersebut pun segera melarikan korban ke rumah sakit.
"Korban kemudian dilarikan ke RS Harapan Kita oleh dua saksi," ujar Arsya.
Arsya menjelaskan bahwa motif penganiayaan pelaku masih didalami polisi.
Namun, korban masih belum bisa dimintai keterangan karena harus menjalani operasi hari ini.
"Korban belum bisa dimintai keterangan," ujar Arsya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.