Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/12/2020, 07:31 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 dalam kurun waktu seminggu terus membuat rekor dalam lonjakan kasus baru.

Pada Sabtu (19/12/2020), Pemprov DKI Jakarta mencatat rekor tertinggi dengan 1.899 kasus baru dalam satu hari.

Lonjakan kasus itu memiliki dampak signifikan terhadap penambahan jumlah kasus aktif yang semula masih berada di bawah 13.000 kemudian melonjak ke angka 13.385 kasus aktif.

Pasien aktif yang memerlukan perawatan atau tempat isolasi tersebut, menurut Pemprov DKI Jakarta, sebagai dampak liburan pada akhir Oktober lalu.

Setelah rekor baru tersebut tercipta, kasus Covid-19 di DKI Jakarta tak kunjung mengalami penurunan yang signifikan.

Baca juga: Satgas Minta Semua Pihak Tak Remehkan Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca-libur Panjang

Pada Minggu 20 Desember 2020, ada 1.592 kasus baru tercatat di DKI Jakarta, dan kemarin Senin 21 Desember 2020, tercatat 1.466 kasus baru Covid-19.

Kini kasus aktif terbaru berada di angka 13.172 pasien dengan status masih dirawat atau melakukan isolasi mandiri.

Tempat isolasi kian menipis

Jumlah pasien aktif yang semakin banyak berdampak pada fasilitas kesehatan dan perawatan yang disediakan Pemprov DKI Jakarta.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, tingkat keterisian tempat tidur isolasi pasien Covid-19 mencapai 85 persen, untuk ICU mencapai 80 persen.

Peningkatan tingkat keterisian tersebut, kata Widyastuti, terus mengalami peningkatan dalam kurun waktu satu bulan terakhir.

Baca juga: Kapasitas Tempat Isolasi Pasien Covid-19 Terisi 85 Persen, ICU 80 Persen

Data terakhir per 20 Desember 2020 dari 6.663 tempat tidur isolasi, kini sudah terisi sebanyak 5.691 tempat tidur.

Sedangkan untuk ruang ICU terdata ada 907 tempat tidur, dan kini sudah terisi sebanyak 772 tempat tidur.

Akan tambah tempat isolasi

Dengan semakin menipisnya tempat kapasitas tidur tersebut, Pemprov DKI segera menambah tempat tidur isolasi dan ICU untuk pasien Covid-19.

"Melalui Instruksi Gubernur Nomor 55 Tahun 2020, Pemprov DKI Jakarta berkomitmen meningkatkan kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU," ucap Widyastuti.

Widyastuti menargetkan penambahan 113 tempat tidur ICU dan 508 tempat tidur isolasi dalam waktu dekat.

Baca juga: Pemprov DKI Akan Tambah Tempat Isolasi dan ICU Pasien Covid-19

"Kami menargetkan peningkatan kapasitas tempat tidur isolasi sebanyak 7.171 dan ICU sebanyak 1.020 di RS Rujukan Covid-19 Jakarta, khususnya RSUD," ucap dia.

Dia juga mengatakan, peningkatan tempat tidur isolasi dan ICU akan dibarengi dengan penambahan jumlah tenaga kesehatan.

Putuskan kembali perpanjang PSBB

Untuk menekan penularan Covid-19 yang semakin masif di Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kemudian memutuskan untuk memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.

Baca juga: PSBB Transisi DKI Jakarta Kembali Diperpanjang hingga 3 Januari 2021

PSBB transisi diperpanjang hingga 3 Januari 2021 untuk menekan mobilitas penduduk pada periode libur Natal dan Tahun Baru.

"Mobilitas penduduk ini akan kami pantau dan dikendalikan agar tak terjadi penularan, baik orang dari luar ke Jakarta maupun sebaliknya," ujar Anies.

Minta warga diam di rumah

Anies Baswedan juga mengingatkan kembali terkait dampak libur akhir tahun yang akan segera tiba untuk tidak melakukan aktivitas liburan di luar rumah, terlebih aktivitas ke luar kota.

"Kami mengimbau masing-masing dari kita untuk menahan diri tidak liburan ke luar rumah, apalagi ke luar kota," ujar Anies.

Pasalnya, kata Anies, dampak melakukan aktivitas liburan ke luar rumah, terlebih ke luar kota, bisa jadi petaka untuk diri sendiri.

Baca juga: Libur Natal Tahun Baru, Warga DKI Disarankan Buat Hiburan Alternatif di Rumah

Bisa jadi yang awalnya liburan dan bersenang-senang kemudian menjadi berita duka karena terpapar Covid-19 setelah menjalani aktivitas liburan di luar rumah.

Hal tersebut terbukti dengan catatan data penularan Covid-19 per 7-13 Desember, terdapat kasus baru Covid-19 dengan 3.821 klaster keluarga dan 313 kasus klaster perkantoran.

"Jangan sampai liburan yang senangnya mungkin hanya sementara malah membuat orang-orang yang kita sayangi berisiko terpapar Covid-19 dan membuat mereka, bahkan kita, terpisah karena harus menjalani isolasi ataupun dirawat karena Covid-19," ucap Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com