Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alarm untuk Kota Bekasi, Faskes Pasien Covid-19 Semakin Menipis

Kompas.com - 22/12/2020, 07:53 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Di pengujung 2020, Pemkot Bekasi "menghidupkan alarm" sebagai tanda peringatan tanda menipisnya ketersediaan fasilitas kesehatan untuk Covid-19.

Beberapa fasiltas kesehatan mulai menipis, di antaranya PCR kit, ruang ICU, dan ruang isolasi di rumah sakit.

Keterbatasan jumlah itu akan semakin terasa jika angka penyebaran Covid-19 di Kota Bekasi semakin bertambah.

Kompas.com merangkum fakta-fakta berkait semakin menipisnya persediaan fasilitas kesehatan yang dimiliki Kota Bekasi.

1. PCR kit semakin sedikit

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bekasi Dezy Syukrawati mengatakan, persediaan PCR kit di semua klinik atau rumah sakit semakin sedikit.

Sejauh ini, Pemkot masih mempunyai 30.000 alat PCR yang diharapkan masih cukup hingga Maret 2021.

Baca juga: Stok PCR Kit Milik Pemkot Bekasi Mulai Menipis

"Angka semakin meninggi. Ada 30.000 alat itu enggak akan sampai Maret kalau bertambah terus jumlah tracing-nya," kata Dezy.

Angka kasus positif pun terancam akan bertambah lagi dengan adanya momen libur akhir tahun. Dia berharap masyarakat bisa lebih bijak dan memilih menghabiskan masa liburan di rumah.

2. ICU dan tempat isolasi semakin sedikit

Selain PCR kit yang ketersediaannya semakin menipis, jumlah ruang ICU saat ini juga jadi perhatian khusus.

Dari semua rumah sakit swasta dan RSUD di Kota Bekasi, ICU khusus pasien Covid-19 tersisa 9 tempat tidur saja.

Baca juga: Ruang ICU Khusus Covid-19 di Kota Bekasi Menipis, Hanya Tersisa 9 Tempat Tidur

"Ketersediaan ruang dari ICU 67 sudah terisi 58 dan sisa 9 tempat tidur. Ini untuk total seluruh RS Kota Bekasi," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bekasi Rina Octavia, Senin (21/12/2020).

Menipisnya jumlah tempat tidur di ruang ICU ternyata bersamaan dengan semakin sedikitnya tempat isolasi di setiap rumah sakit. Hal itu terjadi karena angka kasus positif Covid-19 di Bekasi semakin tinggi.

Dari 1.285 tempat tidur yang ada di empat RSUD, Stadion Patriot Chandrabhaga dan seluruh rumah sakit swasta, yang tersisa tinggal 304 tempat tidur.

"Data keterisiannya sampai saat ini RSUD sebanyak 150 pasien, RSUD kelas D 60 pasien, Stadion Patriot sebanyak 52 pasien dan sisanya RS swasta 1.023," jelas Rina.

Namun, Pemkot memastikan bahwa sampai saat ini belum ada rumah sakit yang menolak pasien Covid-19 karena kapasitas sudah penuh. Sebisa mungkin pasien akan diterima atau dirujuk ke rumah sakit lain.

Baca juga: Persediaan Tempat Tidur Menipis, RS di Kota Bekasi Upayakan Tetap Terima Pasien Covid-19

4. Alasan tak mau menambah tempat tidur

Semua rumah sakit yang ada di Kota Bekasi sebenarnya bisa saja menambah kapasitas daya tampung untuk pasien Covid-19.

Namun, menambah kapasitas bukan hanya berbicara tentang memperbanyak jumlah tempat tidur. Bertambahnya kapasitas harus bersamaan dengan penambahan tenaga kesehatan.

"Tidak sekadar menyediakan tempat, yang paling susah menyediakan nakesnya yang bisa merawat pasien di ICU. Nakes kita SDM-nya yang menjadi pertimbangan kita," kata Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Kota Bekasi Eko Nugroho.

Walau Nugroho tak memerinci jumlah total nakes di seluruh Kota Bekasi, dia memastikan bahwa jumlahnya masih belum memadai untuk penambahan tempat tidur ruang ICU dan isolasi di rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com