BEKASI, KOMPAS.com - Di pengujung 2020, Pemkot Bekasi "menghidupkan alarm" sebagai tanda peringatan tanda menipisnya ketersediaan fasilitas kesehatan untuk Covid-19.
Beberapa fasiltas kesehatan mulai menipis, di antaranya PCR kit, ruang ICU, dan ruang isolasi di rumah sakit.
Keterbatasan jumlah itu akan semakin terasa jika angka penyebaran Covid-19 di Kota Bekasi semakin bertambah.
Kompas.com merangkum fakta-fakta berkait semakin menipisnya persediaan fasilitas kesehatan yang dimiliki Kota Bekasi.
1. PCR kit semakin sedikit
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bekasi Dezy Syukrawati mengatakan, persediaan PCR kit di semua klinik atau rumah sakit semakin sedikit.
Sejauh ini, Pemkot masih mempunyai 30.000 alat PCR yang diharapkan masih cukup hingga Maret 2021.
Baca juga: Stok PCR Kit Milik Pemkot Bekasi Mulai Menipis
"Angka semakin meninggi. Ada 30.000 alat itu enggak akan sampai Maret kalau bertambah terus jumlah tracing-nya," kata Dezy.
Angka kasus positif pun terancam akan bertambah lagi dengan adanya momen libur akhir tahun. Dia berharap masyarakat bisa lebih bijak dan memilih menghabiskan masa liburan di rumah.
2. ICU dan tempat isolasi semakin sedikit
Selain PCR kit yang ketersediaannya semakin menipis, jumlah ruang ICU saat ini juga jadi perhatian khusus.
Dari semua rumah sakit swasta dan RSUD di Kota Bekasi, ICU khusus pasien Covid-19 tersisa 9 tempat tidur saja.
Baca juga: Ruang ICU Khusus Covid-19 di Kota Bekasi Menipis, Hanya Tersisa 9 Tempat Tidur
"Ketersediaan ruang dari ICU 67 sudah terisi 58 dan sisa 9 tempat tidur. Ini untuk total seluruh RS Kota Bekasi," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bekasi Rina Octavia, Senin (21/12/2020).
Menipisnya jumlah tempat tidur di ruang ICU ternyata bersamaan dengan semakin sedikitnya tempat isolasi di setiap rumah sakit. Hal itu terjadi karena angka kasus positif Covid-19 di Bekasi semakin tinggi.
Dari 1.285 tempat tidur yang ada di empat RSUD, Stadion Patriot Chandrabhaga dan seluruh rumah sakit swasta, yang tersisa tinggal 304 tempat tidur.
"Data keterisiannya sampai saat ini RSUD sebanyak 150 pasien, RSUD kelas D 60 pasien, Stadion Patriot sebanyak 52 pasien dan sisanya RS swasta 1.023," jelas Rina.
Namun, Pemkot memastikan bahwa sampai saat ini belum ada rumah sakit yang menolak pasien Covid-19 karena kapasitas sudah penuh. Sebisa mungkin pasien akan diterima atau dirujuk ke rumah sakit lain.
Baca juga: Persediaan Tempat Tidur Menipis, RS di Kota Bekasi Upayakan Tetap Terima Pasien Covid-19
4. Alasan tak mau menambah tempat tidur
Semua rumah sakit yang ada di Kota Bekasi sebenarnya bisa saja menambah kapasitas daya tampung untuk pasien Covid-19.
Namun, menambah kapasitas bukan hanya berbicara tentang memperbanyak jumlah tempat tidur. Bertambahnya kapasitas harus bersamaan dengan penambahan tenaga kesehatan.
"Tidak sekadar menyediakan tempat, yang paling susah menyediakan nakesnya yang bisa merawat pasien di ICU. Nakes kita SDM-nya yang menjadi pertimbangan kita," kata Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Kota Bekasi Eko Nugroho.
Walau Nugroho tak memerinci jumlah total nakes di seluruh Kota Bekasi, dia memastikan bahwa jumlahnya masih belum memadai untuk penambahan tempat tidur ruang ICU dan isolasi di rumah sakit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.