JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, selama dua triwulan berturut-turut, perekonomian di DKI Jakarta mengalami kontraksi.
"Selama dua triwulan berturut-turut, perekonomian kita mengalami kontraksi," ucap Anies dalam pidato pembuka Musyarawah Rencana Pembangunan (Musrenbang) secara virtual, Selasa (22/12/2020).
Dia mengatakan, bahkan saat ini, DKI Jakarta masih mengalami resesi ekonomi. Tidak lain penyebabnya adalah pandemi Covid-19 yang belum diketahui kapan bisa berakhir.
Baca juga: Anies Baswedan Masih Jalani Isolasi Mandiri, 3 Minggu Setelah Dinyatakan Positif Covid-19
Anies menjabarkan, pertumbuhan ekonomi Jakarta pada triwulan kedua menukik ke bawah dengan angka sebesar minus 8,23 persen.
"Dan triwulan ketiga minus 3,82 persen, ini year on year datanya," kata Anies.
Meski demikian, Anies mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan menjadi daerah yang paling cepat bangkit dari keterpurukan ekonomi di masa pandemi.
Baca juga: Ekonomi Jakarta Minus 3,82 Persen, Terkontraksi Lebih Tajam dari Nasional
Bukan tanpa alasan, Anies mengatakan, data dari Bank Indonesia kantor perwakilan DKI Jakarta memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta di kisaran 5 sampai 5,4 persen pada 2021.
"Jadi kalau tahun ini kita sampai minus 2 sampai 1,6 persen, Bank Indonesia memprediksikan bisa 5 sampai 5,4 persen," ucap Anies.
Adapun untuk proyeksi tahun 2022, lanjut Anies, pertumbuhan ekonomi akan terus membaik hingga di kisaran angka 5,8 persen sampai 6,2 persen.
"Mungkin kami termasuk yang paling cepat untuk kembali di dalam perputaran perekonomian karena kesiapan dari kita semua dan mungkin juga karena nature-nya," kata Anies.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.