Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSBB Transisi di Jakarta Dianggap Tak Efektif Seiring Meroketnya Kasus Covid-19

Kompas.com - 22/12/2020, 14:11 WIB
Ivany Atina Arbi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono menilai, kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada masa transisi yang diterapkan di Jakarta tidak efektif menekan laju penularan Covid-19.

Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat UI ini mengatakan, kasus positif Covid-19 justru kian meningkat kala PSBB transisi diterapkan.

Fasilitas pelayanan kesehatan pun dilaporkan tidak mampu lagi menampung lonjakan pasien yang terpapar virus SARS-CoV-2 tersebut.

"PSBB transisi itu sebenarnya pembatasan sosial sekaligus pelonggaran sosial," ujarnya, Selasa (22/12/2020), seperti dikutipTribunjakarta.com.

Baca juga: PSBB Transisi DKI Jakarta Kembali Diperpanjang hingga 3 Januari 2021

Ia menambahkan, kebijakan PSBB transisi yang dikeluarkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswesan merupakan kebijakan gagal.

Sebab, angka Covid-19 di Ibu Kota malah makin meroket dan tidak terkendali selama PSBB transisi diterapkan.

Ia menyarankan Pemprov DKI untuk melakukan pemetaan terkait klaster-klaster penularan Covid-19 untuk kemudian diberikan fasilitas isolasi.

"Seharusnya kalau kita melakukan PSBB itu (diterapkan) di klaster yang banyak terjadi penularan, misalnya klaster rumah tangga. Di sana mesti ditambah fasilitas isolasi," tuturnya.

Kasus Covid-19 di Jakarta meningkat. Bahkan, pada Sabtu (19/12/2020), DKI kembali mencatatkan penambahan terbanyak kasus harian, yakni 1.899 kasus.

Baca juga: Kasus Covid-19 Jabodetabek Memburuk Jelang Akhir Tahun, RS Hampir Penuh

Adapun total kasus Covid-19 di DKI Jakarta hingga Senin (21/12/2020) mencapai angka 164.577 kasus.

Dari jumlah tersebut, terdapat 13.172 pasien yang masih dinyatakan positif Covid-19 dan dirawat atau isolasi.

Sebanyak 148.308 orang dinyatakan sembuh dan 3.097 pasien meninggal akibat Covid-19 di Jakarta.

Positivity rate sepekan terakhir berada di kisaran 9,9 persen, jauh melebihi ambang batas aman 5 persen yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Kapasitas ruang isolasi rumah sakit rujukan saat ini yang tersisa hanya berkisar di angka 15 persen. Sementara itu, kapasitas ruang ICU tersisa 20 persen.

Baca juga: Dari PSBB hingga Pengetatan Terukur, Kenapa Selalu Muncul Istilah Baru?

Gubernur Anies Baswedan diketahui memperpanjang PSBB transisi hingga 3 Januari 2021 demi mengendalikan mobilitas penduduk pada periode Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.

"Mobilitas penduduk ini akan kami pantau dan dikendalikan agar tak terjadi penularan, baik orang dari luar ke Jakarta maupun sebaliknya," ujar Anies dalam keterangan tertulis, Senin.

Ia juga meminta masyarakat Jakarta untuk tetap menahan diri dan tidak bepergian selama periode libur Natal dan tahun baru nanti.

"Perlu bagi kita khususnya para keluarga di Jakarta untuk menahan diri tidak melakukan aktivitas liburan ke luar rumah, terlebih keluar dari Jakarta," ucap Anies. (Tribun Jakarta/Dionisius Arya Bima Suci)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "PSBB Transisi Disebut Kebijakan Gagal Anies, Epidemiolog: Bukan Pengetatan Tapi Pelonggaran Sosial".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Pemudik Keluhkan Sulit Cari 'Rest Area', padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Pemudik Keluhkan Sulit Cari "Rest Area", padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Megapolitan
Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Megapolitan
Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Megapolitan
Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Megapolitan
Cuti Lebaran Usai, Ganjil Genap di Jakarta Berlaku Hari Ini

Cuti Lebaran Usai, Ganjil Genap di Jakarta Berlaku Hari Ini

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Viral Video Bocah Terperosok ke Celah Peron Stasiun Manggarai, KCI: Terdorong Penumpang Lain

Viral Video Bocah Terperosok ke Celah Peron Stasiun Manggarai, KCI: Terdorong Penumpang Lain

Megapolitan
Enggan Pulang, Sejumlah Pengunjung Terpesona Pertunjukan Air Mancur di Ancol

Enggan Pulang, Sejumlah Pengunjung Terpesona Pertunjukan Air Mancur di Ancol

Megapolitan
Hingga Senin Malam, Pengunjung Ancol Sentuh Angka 57.200 Orang

Hingga Senin Malam, Pengunjung Ancol Sentuh Angka 57.200 Orang

Megapolitan
Dianiaya gara-gara Tolak Pinjamkan KTP untuk Pinjol, Istri di Tebet Bakal Gugat Cerai Suami

Dianiaya gara-gara Tolak Pinjamkan KTP untuk Pinjol, Istri di Tebet Bakal Gugat Cerai Suami

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com