Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Tahu Aturan Baru, Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta Kaget Hasil Rapid Test Antibodi Ditolak

Kompas.com - 22/12/2020, 15:33 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sejumlah calon penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, masih membawa hasil rapid test antibodi sebagai syarat melakukan perjalanan.

Mereka tidak tahu bahwa hasil rapid test antibodi sudah tidak berlaku.

Seorang calon penumpang yang masih membawa hasil rapid test antibodi, Putri, mengaku bahwa dia bersama suami dan adik kandungnya tidak mengetahui kebijakan baru yang berlaku.

"Pas saya datang di bandara ini jam 06.30, saya kaget ternyata rapid test antibodi saya sudah enggak berlaku, makanya saya langsung saja rapid test antigen di sini," ujar Putri di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (22/12/2020).

Putri hendak menuju Banjarmasin bersama suami, adik, dan tiga anaknya.

Hasil rapid test antibodi milik ketiga anaknya diterima, sedangkan milik Putri, suami, dan adik kandungnya ditolak.

Baca juga: Berlaku Hari Ini, Berikut Cara Lakukan Rapid Test Antigen di Bandara Soekarno-Hatta

Putri berujar, ia menerima surat elektronik atau e-mail dari pihak maskapai soal jadwal penerbangan yang dimajukan. Namun, di e-mail itu tidak ada informasi soal kewajiban rapid test antigen.

"Seharusnya, pihak maskapai mengingatkan lagi penumpang masing-masing kalau harus pakai rapid test antigen. Selain kasih tahu jadwal dimajukan, apa susahnya kan kasih tahu wajib rapid test antigen," kata dia.

Penumpang lain, Firmansyah, juga mengalami hal serupa. Pria yang hendak bertolak ke Surabaya ini menjelaskan, hasil rapid test antibodi miliknya ditolak oleh petugas bandara.

"Pas saya tadi masuk terminal 1, rapid test antibodi saya ditolak. Saya disuruh buat (rapid) test antigen," ucapnya.

Firmansyah mengaku, dia lupa mengecek syarat terbaru untuk melakukan perjalanan menggunakan pesawat. Sebab, ia sibuk dengan berbagai kegiatan pribadinya.

 

"Belum lagi saya harus bawa keponakan, jadi kemarin lupa mengecek syarat berangkat naik pesawat," tutur dia.

Baca juga: Mengular Lagi, Antrean Layanan Rapid Test Antigen di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta

Firmansyah akhirnya mengantre untuk melakukan rapid test antigen di Bandara Soekarno-Hatta.

Berbeda dengan Putri dan Firmansyah yang mengantre, calon penumpang pesawat bernama Yohanna memilih untuk pulang dari lokasi tes karena antrean panjang di sana.

"Pesawat saya enggak berangkat hari ini. Daripada kena antrean panjang, saya mending balik ke sini besok lebih pagi," tuturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com