Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghuni dan Pegawai Positif Covid-19, Panti Sosial Tresna Werdha Lockdown Satu Minggu

Kompas.com - 22/12/2020, 19:22 WIB
Sonya Teresa Debora,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulya 2 Cengkareng akan melakukan lockdown selama satu minggu mulai 23 Desember 2020.

"Jadi kita lakukan di sini mulai besok kita berlakukan lockdown selama seminggu, jadi tidak ada keluar masuk tuh lockdown, petugas di sini semua, kan biasanya pulang tuh," ujar Kasubag Tata Usaha Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulya, Selasa (22/12/2020).

Ruddy menjelaskan bahwa selama lockdown, tak ada petugas yang boleh meninggalkan panti.

"Tidur di sini (pegawai panti). Kecuali untuk yang menyusui," jelas Ruddy.

Di samping itu, penghuni yang masih tinggal di panti telah dipindahkan ke tempat yang relatif lebih aman.

Baca juga: Kronologi 66 Penghuni dan Pegawai Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulya Terinfeksi Covid-19

"Sisanya yang di sini itu sudah kita pisah-pisah. Artinya kemarin, di mana (lokasi panti) yang banyak yang positif Covid-19, itu kita kosongkan. Kita pindahin ke tempat yang orang-orang enggak positif (Covid-19)," ungkapnya.

Ruddy menjelaskan bahwa masih ada sebanyak 274 orang penghuni yang menempati panti.

Pasalnya, tidak ada ditemukan lokasi lain yang dapat digunakan sebagai tempat evakuasi.

"Jadi gini, kalau kita evakuasi mau dibawa ke mana lagi. Mungkin enggak ada. Tapi kita akan lakukan pemantauan," jelasnya.

Adapun, sebanyak 61 orang penghuni dan lima orang pegawai panti dikabarkan terpapar Covid-19, pada Senin (21/12/2020).

Mereka segera dibawa ke Rumah Sakit Duren Sawit pada Senin malam.

Baca juga: Penghuni dan Pegawai Positif Covid-19, Panti Sosial Tresna Werdha Cengkareng Disemprot Disinfektan

Namun, Ruddy belum dapat memastikan kondisi terkini dari para pasien.

Menurut Ruddy, awalnya terdapat tiga orang penghuni yang mendapatkan hasil reaktif ketika menjalankan tes cepat Covid-19 pada 7 Desember 2020 lalu.

Ketiga orang penghuni tersebut merupakan Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) dan sedang mengalami gangguan depresi, sehingga harus dibawa ke rumah sakit.

"Yang tiga orang ini tingkat stress, tingkat depresinya tinggi, makanya kita bawa ke RS Herjan Grogol," ujar Ruddy.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com