Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi 2 Polisi yang Ditusuk dan Disabet Senjata Tajam Massa Aksi 1812 Membaik

Kompas.com - 22/12/2020, 20:15 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, kondisi dua polisi yang terluka karena kena sabetan dan tusukan senjata tajam peserta demonstrasi yang menyebut diri aksi 1812 telah membaik.

"Alhamdulillah sekarang (kondisi) sudah membaik dalam arti tidak dirawat," kata Yusri kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Selasa (22/12/2020).

Yusri menjelaskan, kedua polisi itu mengalami luka di punggung dan lengan. Keduanya terluka saat membubarkan massa aksi di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat pada Jumat pekan lalu.

"Luka tusukan dari belakang menggunakan samurai, sama tebasan terkena tangannya. Tapi sudah alhamdulillah (membaik)," kata dia.

Baca juga: Usut Kasus Demo 1812, Polisi Panggil Penyelenggara dan Koordinator Aksi

Polisi telah mendapat barang bukti dari peristiwa tersebut berupa pedang dan beberapa foto terduga pelaku yang melarikan diri.

"Senjata kami dapat dalam bentuk samurai tapi pelaku melarikan diri. Sempat difoto makanya kami kumpulkan bukti dan saksi yang lain," kata Yusri.

Massa yang merupakan simpatisan pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, menggelar aksi bertajuk 1812 di Istana Negera, Jakarta Pusat pada Jumat lalu. Aksi itu menuntut pengungkapan kasus penembakan enam laskar FPI oleh polisi.

Massa juga menuntut pembebasan Rizieq yang ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pelanggaran protokol kesehatan dan penghasutan. 

Enam anggota FPI tewas ditembak polisi di Jalan Tol Jakarta-Karawang, tepatnya kilometer 50, pada 7 Desember 2020. Polisi mengatakan, enam orang itu ditembak karena menyerang polisi 

Penyerangan itu terjadi saat polisi sedang melakukan penyelidikan terkait informasi yang beredar melalui aplikasi pesan singkat tentang adanya pengerahan massa untuk mengawal pemeriksaan Rizieq di Polda Metro Jaya.

Rizieq pada 7 Desember itu dijadwalkan akan menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait kasus pelanggaran protokol kesehatan di Penyamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Namun saat polisi sedang melakukan penyelidikan terkait adanya pengerahan massa itu, mereka  malah mendapatkan serangan dari simpatisan Rizieq.

Polisi mengatakan, mobil simpatisan Rizieq lebih dahulu memepet dan menyerang mereka dengan senjata tajam dan pistol. 

Polisi kemudian mendapatkan barang bukti berupa pedang, celurit, senjata api beserta sejumlah pelurunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com