Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abdul Rohim, Sang Penyapu Ranjau Paku di Jalanan Ibu Kota Jadi Pahlawan Lalu Lintas

Kompas.com - 23/12/2020, 10:14 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Sudah 10 tahun, Abdul Rohim mendedikasikan dirinya di jalanan Ibu Kota sebagai penyapu ranjau paku.

Saban hari, pagi dan sore, sebelum dan sesudah pulang bekerja sebagai sopir pribadi, Rohim selalu melakukan aktivitas tidak biasanya itu.

Kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat, menjadi saksi bisu perjuangan bapak anak tiga yang sejak 2010 lalu secara sukarela menyelamatkan para pengendara dari ranjau-ranjau paku yang ditebar di jalan oleh orang yang tak bertanggung jawab.

Rohim bercerita, saat itu dirinya pernah melihat pengendara sepeda motor yang meninggal setelah terjatuh dan terlindas mobil akibat ranjau paku.

Baca juga: Kisah Relawan Sapu Ranjau Paku, Kumpulkan 4 Ton hingga Pernah Ditabrak Motor

Peristiwa yang dilihatnya itu menjadi momen bagi Rohim untuk berbuat sesuatu, membantu dan menyelamatkan nyawa para pengguna jalan.

Awalnya, tentu tidak mudah bagi Rohim membersihkan jalan dari ranjau paku. Memungut satu per satu paku di sepanjang jalan Daan Mogot pun harus ia lakoninya.

"Dari tempat kerja pulang menuju Cengkareng melewati Daan Mogot, waktu itu rawan sekali ranjau paku. Saya berinisiatif dan prihatin banyak ranjau di jalanan. Saya ambil pakai tangan karena belum punya sapu magnet," kenang Rohim, saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (21/12/2020).

Rohim mengatakan, selama kurun waktu setahun, ia terus membersihkan ranjau paku seorang diri. Hingga pada 2011, ada seorang bapak yang mendatanginya untuk membantu pekerjaan tersebut.

Keakraban keduanya pun terjalin. Hingga munculah ide untuk membentuk satu komunitas penyapu ranjau paku bernama Saber (Sapu Bersih) Ranjau Paku.

"Awal 2011 saya ketemu dengan Pak Siswanto, dia juga tertarik mengikuti saya. Akhirnya setelah ngobrol, saya ada ide untuk mendirikan satu komunitas yang dinamakan Saber singkatan dari sapu bersih," ungkap Rohim.

Baca juga: Ini Titik Paling Rawan Ranjau Paku di Jalan Protokol Wilayah Jakarta

"Waktu itu awalnya ada tiga sampai empat orang. Akhirnya ada teman media yang ikut meliput, jadi masyarakat luas tahu kegiatan kita. Dan Alhamdulillah banyak dari masyarakat yang bergabung bersihin paku di jalan," tambahnya.

Atas dedikasinya itu, Rohim bersama anggota komunitasnya mendapat apresiasi dari Polda Metro Jaya. Komunitas Saber Ranjau Paku ini kemudian dijadikan sebagai mitra kepolisian setempat.

"Tanggal 11 januari 2012 kita resmi diangkat jadi mitra sebagai Polmas (polisi masyarakat). Kita diapresiasi, diberi penghargaan, dan kita diberi rompi dengan nama tim saber karena dianggap berjasa membantu kepolisian membersihkan ranjau paku di jalanan," tuturnya.

Penghargaan pahlawan lalu lintas

PT Jasa Raharja memberikan apresiasi terhadap Rohim atas dedikasinya membantu mengurangi angka kecelakaan di jalan raya melalui program Traffic Hero.

Rohim dinilai berkontribusi besar bagi masyarakat dan lingkungannya, terutama dalam hal keselamatan berkendara di jalan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki, Supaya Banyak Pengunjung...

Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki, Supaya Banyak Pengunjung...

Megapolitan
Walkot Depok Idris: Saya Cawe-cawe Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Walkot Depok Idris: Saya Cawe-cawe Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Megapolitan
Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Megapolitan
Polisi Imbau Masyarakat Setop Bagikan Video Bunuh Diri Selebgram Meli Joker

Polisi Imbau Masyarakat Setop Bagikan Video Bunuh Diri Selebgram Meli Joker

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Sopir Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Ditangkap | Pendeta Gilbert Lumoindong Dituduh Nistakan Agama

[POPULER JABODETABEK] Sopir Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Ditangkap | Pendeta Gilbert Lumoindong Dituduh Nistakan Agama

Megapolitan
Sejumlah Calon Wali Kota Bogor Mulai Pasang Baliho, Rusli Prihatevy Mengaku Masih Santai

Sejumlah Calon Wali Kota Bogor Mulai Pasang Baliho, Rusli Prihatevy Mengaku Masih Santai

Megapolitan
Mengaku Polisi, Seorang Begal Babak Belur Diamuk Massa di Bekasi

Mengaku Polisi, Seorang Begal Babak Belur Diamuk Massa di Bekasi

Megapolitan
Beredar Foto Dahi Selebgram Meli Joker Benjol Sebelum Bunuh Diri, Polisi: Itu Disebabkan oleh Korban Sendiri

Beredar Foto Dahi Selebgram Meli Joker Benjol Sebelum Bunuh Diri, Polisi: Itu Disebabkan oleh Korban Sendiri

Megapolitan
Polisi Sebut Kekasih Selebgram yang Bunuh Diri Sambil 'Live' Tak Lakukan Kekerasan Sebelum Korban Akhiri Hidup

Polisi Sebut Kekasih Selebgram yang Bunuh Diri Sambil "Live" Tak Lakukan Kekerasan Sebelum Korban Akhiri Hidup

Megapolitan
Merantau ke Jakarta Jadi Pemilik Warung Sembako, Subaidi Sering Dianggap Punya Banyak Uang oleh Orang di Kampung

Merantau ke Jakarta Jadi Pemilik Warung Sembako, Subaidi Sering Dianggap Punya Banyak Uang oleh Orang di Kampung

Megapolitan
PDI-P Depok Sebut Supian Suri Punya Modal Popularitas dan Elektabilitas untuk Ikut Pilkada

PDI-P Depok Sebut Supian Suri Punya Modal Popularitas dan Elektabilitas untuk Ikut Pilkada

Megapolitan
Jadi Pengedar 10 Kg Sabu, Pengangguran di Bekasi Terancam 20 Tahun Penjara

Jadi Pengedar 10 Kg Sabu, Pengangguran di Bekasi Terancam 20 Tahun Penjara

Megapolitan
Atap Rumah Warga di Bogor Terbang akibat Angin Kencang, Korban Terpaksa Mengungsi

Atap Rumah Warga di Bogor Terbang akibat Angin Kencang, Korban Terpaksa Mengungsi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com