JAKARTA, KOMPAS.com - Arus mudik Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 dari Ibu Kota dan sekitarnya terpantau ramai meski ada imbauan dari pemerintah untuk berdiam diri di rumah dan tidak bepergian di tengah pandemi Covid-19.
Menurut data PT Angkasa Pura II yang mengelola Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, jumlah penumpang meningkat sejak 17 Desember 2020.
Adapun puncak arus libur Natal dan Tahun Baru terjadi pada 23 Desember dengan jumlah penumpang mencapai 85.000 orang, seperti yang dikonfirmasi oleh VP of Corporate Communication PT Angkasa Pura II Yado Yarismano pada Kamis (24/12/2020).
"Benar terjadi peningkatan penumpang pada 23 Desember 2020 hingga 85.000. Ini tertinggi selama pandemi Covid-19," ujarnya.
Baca juga: Naik dari Biasanya, 85.000 Penumpang Berangkat dari Bandara Soekarno Hatta Hari Ini
Sementara itu, via jalur darat, terdapat peningkatan volume lalu lintas di pintu tol keluar Jakarta, sebagaimana yang disampaikan oleh penyedia jasa jalan tol PT Jasa Marga.
"PT Jasa Marga mencatat sebanyak 174.678 kendaraan meninggalkan Jakarta pada H-2 libur Natal tahun 2020," ujar Corporate Communication & Community Development Group Head Dwimawan Heru melalui keterangan tertulis, Kamis.
Angka tersebut merupakan akumulasi arus lalu lintas dari berbagai gerbang tol (GT) utama, yakni GT Cikupa di arah barat Jakarta, GT Ciawi di arah selatan, dan GT Cikampek Utama serta GT Kalihurip Utama di arah timur.
"Total volume lalu lintas yang meninggalkan Jakarta ini naik 34,5 persen jika dibandingkan dengan lalu lintas normal," kata Dwimawan.
Peningkatan arus mudik tetap terjadi meski ada imbauan dari pemerintah untuk tetap berdiam diri di rumah untuk menekan laju penyebaran Covid-19.
Ibu Kota Jakarta mencatatkan pertumbuhan kasus Covid-19 sejak libur panjang akhir Oktober lalu. Bahkan, dalam sepekan terakhir, terjadi tiga kali lonjakan penambahan kasus harian.
Jakarta kembali mencatatkan angka kasus harian tertinggi pada Rabu (23/12/2020), yakni di angka 1.954 kasus.
Sebelumnya, lonjakan terjadi pada 17 Desember dengan 1.690 kasus baru dan 19 Desember dengan 1.899 kasus baru.
Baca juga: Ancaman Lonjakan Covid-19 Jakarta di Tengah Menipisnya Tempat Isolasi dan ICU
Adapun akumulasi kasus Covid-19 di Jakarta hingga Rabu kemarin adalah 167.842 kasus, dengan 13.590 kasus aktif.
Lonjakan kasus tersebut berimbas pada menipisnya ketersediaan tempat tidur bagi pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan.
Data terakhir yang dihimpun pada 20 Desember lalu menunjukkan, 85 persen dari total keseluruhan tempat tidur isolasi khusus pasien Covid-19 sudah terisi.
Sementara itu, tempat tidur di ruang ICU sudah terpakai sebanyak 80 persen.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (Satgas Covid-19) sebelumnya sudah mengimbau masyarakat untuk tidak bepergian selama masa libur akhir tahun agar kesalahan yang sama tidak terulang kembali.
Secara historis, kasus Covid-19 terpantau meningkat signifikan pasca-libur panjang.
"Ternyata kolaborasi yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat selama libur panjang sebelumnya belum sukses. Maka sekarang, ke depan, kita harus kolaborasi lebih baik lagi," ujar Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito, Jumat (18/12/2020).
“Kita harus punya kepedulian untuk ketahanan yang lebih panjang, karena bahaya sekali. Kalau sampai jumlah korban banyak, kapasitas layanan kesehatan juga tidak akan mampu (menanganinya)” kata Wiku menambahkan.
Baca juga: Kaleidoskop 2020: Kronologi Pandemi Covid-19 hingga Program Vaksin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.