Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Toleransi Beragama dari Umat Muslim dan Kristiani Kernolong Jakpus...

Kompas.com - 25/12/2020, 13:39 WIB
Ivany Atina Arbi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com-Permukiman Kernolong di Senen, Jakarta Pusat, merupakan tempat belajar memupuk torelansi bagi warga di sekitarnya.

Potret toleransi dan keberagaman tercermin dari berdirinya dua rumah ibadah umat Muslim dan Kristiani yang berdiri berdampingan selama ratusan tahun.

Adalah Masjid Al Istikharah dan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Kernolong yang berjarak sepelempar batu saja. jemaah masjid dan gereja tersebut bisa hidup rukun di tengah perbedaan.

Bila melintas di Jalan Sekolah Seni, dekat kawasan Institut Kesenian Jakarta (IKJ), terlihat dua menara megah bersimbolkan salib dan lafaz Allah SWT saling berdiri berdampingan.

Menurut Ketua MPA HKBP Kernolong, Jimmer Hutagalung, gereja tersebut belum lama ini merayakan hari jadinya yang ke-101 tahun. Gereja Kernolong dibangun oleh para pemuda asal Tapanuli yang merantau ke Jakarta kala itu, di tahun 1919.

"Para pemuda asal Tapanuli yang merantau ke Jakarta itu berkumpul dan aktif di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Kwitang (yang telah lebih dulu berdiri). Mereka kemudian mendirikan gereja ini," ungkapnya pada Rabu (24/12/2020), seperti dilansir Tribun Jakarta.

Baca juga: Teladan Toleransi dari Pinggir Kota Jakarta...

Pembangunan gereja ini disokong oleh seorang pendeta GKI Kwitang, dulu Gereformeerde Kerk Kwitang, bernama DS Tiemersma.

Sedangkan Masjid Al Istikharah, yang terletak di belakang Gereja Kernolong, sudah berdiri sejak tahun 1913.

Nuryaman (66), seorang warga asli Kernolong yang dituakan di sana, mengatakan masjid ini dulunya hanyalah sebuah langgar sederhana.

Langgar tersebut kemudian dipugar menjadi sebuah musala. Baru pada 10 November 1986, pembangunan Masjid Al Istikharah dimulai.

Hidup rukun

Umat Gereja Kernolong dan Masjid Al Istikharah terkenal saling menghargai dan menjaga toleransi.

Menurut Jimmer, pihak gereja rutin menyumbangkan kambing ke Masjid Al Istikharah setiap Idul Adha. Selain itu, mereka juga rutin memberi zakat pada jemaah masjid tersebut.

"Ya kita saling toleransi. Kami dan mereka juga akrab. Banyak yang kita kenal," ujar Jimmer.

Sementara itu, Nuryaman mengaku bahwa tidak pernah terjadi keributan antar umat beragama di Kernolong.

"Kita enggak pernah ribut. Kalau ada lebaran haji tuh (pihak gereja) suka ngasih kambing ke sini. Sampai kita bikinin sop. Terus mereka juga rutin ngasih dua karung beras tiap Idul Fitri," ujar Nuryaman.

Pihak masjid sering meminjamkan halaman depan untuk parkir jemaah gereja saat misa. Begitu pula sebaliknya, pihak gereja tak berkeberatan meminjamkan halamannya untuk kepentingan masjid. (Tribun Jakarta/Satrio Sarwo Trengginas)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Masjid Al Istikharah dan Gereja HKBP Kernolong Dibangun Saling Berdekatan, Potret Menjaga Toleransi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com