TANGERANG, KOMPAS.com - Tiga persen calon penumpang maskapai Garuda Indonesia mengajukan permintaan pengembalian dana atau refund tiket usai pengumuman syarat terbang adalah melampirkan surat bukti rapid test antigen Covid-19.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan bahwa hal tersebut disebabkan oleh menyebarnya mispersepsi yang menyangka rapid test antigen Covid-19 sama dengan swab test PCR Covid-19.
"Karena tes PCR kan mahal ya, kalau mereka berlibur satu keluarga jadi khawatir, tapi kami jelaskan bahwa rapid test antigen tidak sama dengan PCR Test," ungkap Irfan, dikutip dari Tribunnews, Sabtu (26/12/2020).
Di samping itu, permintaan reschedule atau penjadwalan ulang penerbangan juga meningkat.
"Enam persen itu permintaan reschedule," ucap Irfan.
Baca juga: Ada 100 Rapid Test Antigen Gratis Per Hari di Setiap Pos Pengamanan di Jaksel
Menurut Irfan, para calon penumpang memindahkan jadwal penerbangan yang semua dilakukan selama periode libur akhir tahun 2020.
"Jadi mereka me-reschedule banyak yang lewat dari tanggal 8 Januari 2021," ujar dia.
Irfan kemudian menjelaskan bahwa dalam periode libur akhir tahun 2020, banyak calon penumpang yang mudik ke kampung halaman masing-masing karena menunda mudik yang biasanya dilakukan pada Hari Raya Idul Fitri.
"Karena yang cukup menarik liburan kali ini bercampur liburan akhir tahun dengan mereka yang menunda mudik, jadi tidak semua ke destinasi wisata," lanjutnya.
Selain itu, ada pula calon penumpang yang batal berangkat karena mendapatkan hasil positif saat menjalankan rapid test antigen Covid-19.
Di Bandara Soekarno-Hatta sendiri, sekitar 360 orang penumpang batal berangkat pada periode liburan akhir tahun ini, usai menjalani rapid test antigen Covid-19 di Bandara.
Sebanyak 40.000 orang telah menjalani rapid test antigen Covid-19 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, sejak layanan tes cepat itu dibuka pada 18 Desember hingga 24 Desember 2020.
"Airport Health Center di Bandara Soekarno-Hatta pada 18 Desember-24 Desember 2020 atau hanya dalam tujuh hari telah melakukan rapid test antigen terhadap sekitar 40.000 calon penumpang pesawat," ujar Executive General Manager Bandara Internasional Soekarno-Hatta PT Angkasa Pura II Agus Haryadi dalam keterangan tertulis, Sabtu.
Positivity rate (jumlah orang yang positif) dari tes yang dilakukan kepada 40.000 orang tersebut adalah sekitar 0,9 persen atau setara dengan 360 orang.
Baca juga: 40.000 Orang Jalani Rapid Test Antigen di Bandara Soekarno-Hatta, 360 Positif Covid-19
Calon penumpang yang mendapatkan hasil positif atau reaktif ketika melaksanakan rapid test antigen akan segera dibawa ke ruang isolasi.