Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindir Pemprov DKI, Legislator PDI-P: Percuma Sistem Digital Dibangun Kalau...

Kompas.com - 27/12/2020, 21:56 WIB
Rosiana Haryanti,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI-P Gilbert Simanjuntak mengatakan, pencapaian penghargaan digital yang diraih Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kurang dirasakan oleh masyarakat.

Menurutnya, beberapa permasalahan yang terjadi di masyarakat seperti usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta sektor informal yang minim sentuhan tidak terlalu memerlukan sistem digital, melainkan kebijakan anggaran dan program.

Saat ini, hampir seluruh kebijakan dan program UMKM di Jakarta disebut berasal dari APBN atau pemerintah pusat. Sedangkan kontribusi APBD untuk sektor ini disebut minim.

"Percuma sistem digital dibangun kalau tidak ada kebijakan pro rakyat," ucap Gilbert melalui keterangan tertulis, Minggu (27/12/2020).

Baca juga: Pemprov DKI Raih Penghargaan Provinsi Terinovatif dari Kemendagri

Gilbert juga menyebut beberapa masalah lain yang masih menjadi pekerjaan rumah Pemprov DKI Jakarta, seperti banjir, sampah, hingga pembangunan LRT yang masih belum jelas.

"Masalah baru ketiadaan lahan pemakaman juga tidak butuh sistem digital, tapi eksekusi," tutur dia.

Tak hanya itu, dia juga mengingatkan Pemprov DKI Jakarta mengenai capaian program Rumah DP Rp 0.

Sebab saat ini, realisasi pembangunan hunian tersebut baru menyentuh angka 780 unit, dari total target sebesar 300.000 unit pada 2022.

Dengan kondisi ini, Gilbert mengkritik kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang membangun perumahan di Kampung Akuarium. Dia menyebut, struktur tanah di area tersebut tidak layak untuk gedung tinggi.

Karenanya, dia menyebut aksi Pemprov DKI Jakarta yang mempertontonkan tiga plakat penghargaan dianggap sekadar pamer ego pribadi di tengah tingginya kasus Covid-19 di Ibu Kota.

"Kita berharap Anies cepat pulih karena kasus Covid-19 di DKI Jakarta semakin meningkat dan mencetak skor baru beberapa kali Desember ini, sehingga tidak sepatutnya pamer seakan-akan sudah berprestasi di atas banyaknya korban," ujar Gilbert.

Sebelumnya diberitakan, Pemprov DKI Jakarta menyabet penghargaan TOP Digital Awards 2020.

Baca juga: DKI Jakarta Raih Penghargaan Kota Peduli HAM, Anies: Kerja Sunyi Kini Terlihat dan Diakui

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, DKI Jakarta meraih penghargaan untuk tiga kategori yaitu Top Digital Implementation 2020 on Government Level Stars 5, Top Digital Transformation Readiness 2020, dan Top Leader on Digital Implementation 2020.

"Kami bersyukur dan berterima kasih atas penghargaan Top Digital Awards 2020 kepada Pemprov DKI Jakarta. Ini merupakan hasil dari kerja kolosal dan kolaborasi banyak pihak di balik layar yang terlibat dalam membangun ekosistem digital Jakarta," ucap Anies seperti dikutip dari akun Instagram resminya @aniesbaswedan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com