Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Pemudik Ikut Rapid Test Antigen Gratis yang Digelar Polisi, 36 Orang Reaktif Covid-19

Kompas.com - 28/12/2020, 06:43 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya melakukan rapid test antigen terhadap 2.830 pemudik secara gratis di 30 pos pengamanan Natal dan Tahun Baru sejak Rabu (23/12/2020) sampai Minggu (27/12/2020).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan, dari 2.830 orang yang menjalani tes cepat antigen tersebut, sebanyak 36 di antaranya reaktif Covid-19.

"Tanggal 23 Desember sampai sekarang terakhir total 2.830 orang yang kita lakukan swab antigen gratis di stasiun kereta dan beberapa tempat, termasuk drive thru sudah 36 reaktif," ujar Yusri kepada wartawan, Minggu (27/12/2020).

Baca juga: Olah TKP Kasus Polisi Tabrak 3 Pemotor di Pasar Minggu, Polda Metro Sisir Kamera CCTV

Saat ini, lanjut dia, puluhan orang dinyatakan reaktif Covid-19 itu langsung dirujuk ke rumah sakit untuk menjalani swab PCR dan diminta menjalani karantina selama menunggu hasil pemeriksaan.

"Yang reaktif kami rujuk langsung ke RS terdekat, termasuk ke Wisma Atlet untuk orang-orang yang kami temukan reaktif karena harus ada aturan protokol kesehatan," kata Yusri.

Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya bersama Kodam Jaya mengadakan swab test antigen secara gratis bagi masyarakat yang akan bepergian keluar daerah.

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menjelaskan, swab test antigen itu dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19 terhadap penumpang di tengah libur Natal dan Tahun Baru.

Baca juga: Kebutuhan Tempat Tidur Pasien Covid-19 di Jakarta Tinggi, Pemprov Disarankan Gandeng RS Swasta daripada Hotel

"Apabila ada yang reaktif maka akan langsung dirujuk ke Wisma Alet atau rumah sakit terdekat untuk di Swab PCR," ujar Dudung, Kamis (24/12/2020).

Dengan memberikan swab antigen secara gratis, kata Dudung, dapat memudahkan untuk melacak masyarakat yang reaktif tetapi masih nekat bepergian.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menyebut, ada 20.000 alat swab antigen yang disiapkan Polda Metro Jaya maupun Kodam Jaya untuk melayani masyarakat.

"Kodam ada 10.000, polda ada 10.000 dibantu oleh BNPB sepenuhnya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com