JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan yang dibuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih menjadi sorotan pada tahun 2020.
Sorotan itu bahkan terjadi sejak awal tahun. Kebijakan yang dimaksud mulai dari revitalisasi Monas, Formula E, hingga pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Berikut sejumlah kebijakan Pemprov DKI yang mengundang banyak perhatian pada 2020:
Salah satu kebijakan yang mengundang banyak pembicaraan adalah soal rencana revitalisasi kawasan Monumen Nasional, Menteng Jakarta Pusat.
Rencana revitalisasi Monas tersebut ramai diperbincangkan publik di media masa setelah diketahui proyek tersebut harus mengorbankan banyak pohon yang sudah tumbuh selama puluhan tahun di area tersebut.
Baca juga: Lintasan Balap Formula E Disebut Tak Bersinggungan dengan Area Proyek Revitalisasi Monas
Setidaknya ada 205 pohon yang harus disingkirkan untuk membangun kolam dan membuat beton berbentuk plaza di area selatan Monas tersebut.
Rinciannya, ada 150 pohon ukuran besar dan 55 pohon ukuran kecil dipangkas di aera itu.
Ada banyak suara yang mengkritisi, mulai dari sejarawan, hingga aktivis lingkungan yang menentang upaya Anies yang membabat ratusan pohon yang sudah puluhan tahun menjadi paru-paru Jakarta tersebut.
Salah satunya adalah sejarawan dari Universitas Indonesia, JJ Rizal yang menilai Anies salah paham soal revitalisasi Monas, terlebih untuk digunakan sebagai panggung arena balap Formula E.
"Salah paham misalnya begini. Monas itu ruang sakral, jadi di samping keamaian (Kota Jakarta), kita perlu kesunyian untuk merenung," kata JJ Rizal.
Revitalisasi Monas agar bisa dimasuki banyak acara dan kepentingan adalah sebuah kesalahan yang dilakukan oleh Anies.
"Segala kepentingan bisa masuk, mulai dari zikir bersama, ultah TNI, perayaan natal, kampanye produk biskuit (sekarang bisa di Monas) bisa di situ. Itu menurut saya, salah paham," ucap dia.
Sementara itu, Direktur Eksekutif WALHI Jakarta Tubagus Soleh Ahmadi mengatakan, revitalisasi Monas yang harus menebang ratusan pohon ddi kawasan tersebut akan merusak ekologi Jakarta.
Pasalnya Jakarta saat ini termasuk kota dengan tingkat polusi udara yang tinggi. Tapi Anies justru menghilangkan pohon-pohon yang membantu menjernihkan udara Jakarta.
Baca juga: Dispora DKI Jakarta: Balap Formula E Tak Batal tetapi Ditunda
"Kita rasakan betul kerusakan ekologis Jakarta. Kan terlihat betul, banjir dan polusi udara segala macam, dan justru Pemprov DKI menebang pohon," kata Tubagus.