Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Angka Covid-19 Selalu Naik Pasca Libur Panjang . . .

Kompas.com - 28/12/2020, 12:00 WIB
Rindi Nuris Velarosdela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Momen libur panjang selalu berdampak pada kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia, khususnya wilayah DKI Jakarta. Sebab, terjadi peningkatan mobilitas masyarakat saat libur panjang.

Sejak kemunculan kasus pertama Covid-19 pada Maret 2020 lalu, tercatat tiga kali momen libur panjang atau cuti bersama yang berdampak pada peningkatan kasus Covid-19.

Libur Hari Raya Idul Fitri

Libur panjang yang pertama adalah cuti bersama Hari Raya Idul Fitri pada bulan Mei 2020. Momen libur panjang tersebut berdampak pada kenaikan kasus Covid-19 pada bulan Juni 2020.

Padahal, pemerintah pusat memutuskan menerapkan larangan mudik untuk mengendalikan mobilitas masyarakat saat libur panjang Hari Raya Idul Fitri. Masyarakat yang ingin keluar masuk wilayah Jakarta bahkan harus memiliki surat izin keluar masuk (SIKM).

Namun, larangan mudik itu tak mampu menekan angka penyebaran Covid-19.

Baca juga: Saat Pemerintah Meyakini Akan Ada Lonjakan Kasus Covid-19 Setelah Libur Panjang...

Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah mengatakan, momen libur panjang Hari Raya Idul Ftiri telah menyebabkan peningkatan kasus sebesar 70 sampai 90 persen.

Momen libur panjang Idul Fitri 2020 juga meningkatkan jumlah akumulatif kasus mingguan Covid-19 sebanyak 69 sampai 93 persen.

Kenaikan kasus Covid-19 tersebut mulai terlihat sejak 6 Juni hingga akhir Juni 2020.

"Yang sebelumnya angkanya mungkin hanya di angka 600 per harinya, tiba-tiba naik menjadi 1.100 per harinya," kata Dewi dalam video bertajuk "Covid-19 Dalam Angka: Belajar dari Pengalaman Libur Panjang" yang disiarkan Youtube BNPB Indonesia, Rabu (16/12/2020).

Libur Hari Kemerdekaan RI dan Tahun Baru Islam

Momen libur panjang kedua terjadi pada Agustus 2020 yakni libur Hari Kemerdekaan RI dan libur panjang sejak 20 sampai 23 Agustus 2020 memperingati Tahun Baru Islam 1442 H.

Akibat libur panjang tersebut, tercatat kenaikan kasus Covid-19 secara signifikan pada pekan pertama bulan September 2020.

Jumlah akumulatif kasus mingguan Covid-19 pada pekan pertama bulan September naik menjadi 30.000 kasus. Padahal pada bulan Agustus, jumlah akumulatif kasus mingguan Covid-19 adalah 13.000 kasus.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bahkan memutuskan menarik rem darurat dan kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diperketat.

Saat konferensi pers yang disiarkan melalui Youtube Pemprov DKI Jakarta, Minggu (13/9/2020), Anies menyampaikan tercatat peningkatan kasus Covid-19 pada 12 hari pertama bulan September.

"Bila kita lihat rentangmya sejak Maret, sejak pertama kali kasus positif diumumkan sampai 11 September, lebih dari 190 hari, dari 190 hari lebih itu, 12 hari terakhir pertama bulan September menyumbang 25 persen kasus positif," kata Anies.

Baca juga: Wagub DKI Sebut Anies Masih Positif Covid-19, tapi Kondisinya Baik

Angka penambahan kasus aktif positif pada bulan September juga dinilai tinggi jika dibandingkan dengan kasus aktif pada akhir Agustus. Anies memaparkan, tercatat 7.960 kasus aktif positif Covid-19 pada 30 Agustus 2020.

"Saat ini kita menyaksikan pada Agustus kasus aktif menurun. Memasuki September sampai 11 September, 12 hari pertama, naik sekitar 49 persen dibanding akhir Agustus," ujar Anies.

Libur Maulid Nabi Muhammad SAW

Libur panjang selanjutnya adalah memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 28 Oktober hingga 1 November 2020.

Kenaikan kasus Covid-19 baru terlihat tiga pekan pasca libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW.

Khusus wilayah Jakarta, Anies menjelaskan, kasus aktif tertinggi terjadi pada September lalu dan mulai menurun pada Oktober dan awal November.

Namun, kasus aktif Covid-19 kembali meningkat pada pekan ketiga November, yang semula berada di bawah garis grafik 8.000 kasus aktif, kini kembali sejajar di angka 8.000 kasus aktif.

Baca juga: Anies: Selama Masa Pandemi, 453.295 Orang di Jakarta Kehilangan Pekerjaan

"Jadi, terlihat ada korelasi antara pengetatan kolektif dengan pertumbuhan laju angka kasus aktif di Jakarta," ujar Anies.

Libur panjang juga berdampak pada keterisian Wisma Atlet. Komandan Lapangan RSD Wisma Atlet Letkol Muhammad Arifin kala itu mengatakan, sebelum libur panjang akhir bulan Oktober lalu, angka keterisian Wisma Atlet tidak mencapai 30 persen.

"Dulu sebelum liburan panjang kita di angka terendah, di bawah 30 persen seluruh tower," kata Arifin kepada Kompas.com, Jumat (20/11/2020).

Meskipun begitu, Anies memutuskan tetap memberlakukan PSBB transisi.

Waspada Kenaikan Kasus Pasca Libur Panjang Natal dan Tahun Baru

Epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono memprediksi kasus Covid-19 di Ibu Kota kembali meningkat pasca libur Natal dan Tahun Baru 2021.

Kasus Covid-19 diperkirakan terus meningkat sejak akhir Desember 2020 sampai awal tahun depan.

"Kita harus segera menekan penularan. Kalau tidak, minggu depan, awal Januari, kita bisa dapat kado tahun baru yang dahsyat," kata Pandu kepada Kompas.com, Sabtu (26/12/2020).

Menurut Pandu, lonjakan kasus Covid-19 di Ibu Kota disebabkan oleh peningkatan aktivitas masyarakat akibat kebijakan pemerintah, mulai dari penyelenggaraan pilkada hingga pembiaran kerumunan.

Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Memburuk, Kado Pahit Tahun Baru Bagi Jakarta

Di sisi lain, penanganan Covid-19 berupa testing, tracing, dan treatment (3T) yang dilakukan pemerintah belum berjalan maksimal. Masyarakat pun dinilai belum disiplin menjalankan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Pandu menilai, keputusan pemerintah untuk membatasi pergerakan masyarakat pada libur Natal dan Tahun Baru tidak berjalan optimal. Untuk diketahui, pemerintah mewajibkan masyarakat memiliki hasil negatif rapid test antigen untuk naik pesawat dan kereta api selama libur Natal dan Tahun Baru.

"Tes antigen, pelayanannya enggak siap. Enggak terencana dengan baik," ujarnya.

Oleh karena itu, Pandu berharap Pemprov DKI Jakarta bisa menambah rumah sakit rujukan Covid-19 untuk bersiap menghadapi kondisi terburuk di tahun 2021.

"Jakarta itu rumah sakitnya banyak banget. Tinggal menunjuk RS khusus Covid-19 sudah lega," ujar Pandu.

Baca juga: Atasi Peningkatan Kasus, Dinkes DKI Berencana Tambah RS Rujukan Covid-19

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil 'Live' Instagram

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil "Live" Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com