Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/12/2020, 12:16 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com- Bantuan sosial tunai (BST) sebesar Rp 1.800.000 untuk warga Kota Tangerang akan berlanjut pada 2021, tahun depan.

BST diadakan dalam rangka membantu warga yang terdampak pandemi Covid-19. Bantuan sebesar Rp 1.800.000 itu akan diserahkan bertahap selama enam bulan, yang setiap bulannya sebesar Rp 300.000.

"Rencananya, bantuan akan diberikan dalam bentuk uang tunai. Sebesar Rp 300.000 tiap bulan mulai Januari (2021) sampai 6 bulan kedepan," ungkap Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang Sulih Rosadi, Senin (28/12/2020) siang.

Ia menjelaskan, bantuan tersebut merupakan hasil rapat dengan Pejabat Sementara Kementerian Sosial (Kemensos) yang dilakukan beberapa waktu lalu.

Baca juga: Mensos Nyatakan Penyaluran BST Diperpanjang hingga Juni 2021

Bantuan tersebut, kata Sulih, dikhususkan untuk masyarakat Kota Tangerang saja.

"Bantuannya dikhususkan bagi wadga yang mempunyai e-KTP Kota Tangerang," ujarnya.

Walau demikian, Sulih mengaku masih menunggu keputusan lebih lanjut berkait pemberian BST. Pasalnya, yang memimpin rapat beberapa waktu silam adalah Pejabat Sementara Kemensos.

Baca juga: BST Jangan Dipakai Buat Beli Rokok, Kemensos: Ini Sesuai Pesan Presiden

Seperti yang diketahui, Kemensos saat ini memiliki pimpinan baru, yakni Tri Rismaharini. Oleh karenanya, pihak Dinsos Kota Tangerang masih menunggu pembahasan lanjutan terkait BST tersebut.

"Karena sekarang sudah ada pemimpin baru, Bu Tri Rismaharini, pasti akan ada perubahan kebijakan mengenai program tersebut," ujar Sulih.

Berkait mekanisme penyerahan BST kepada warga, Sulih mengaku belum dapat memastikan hal tersebut.

"Kemarin kami sudah bekerja sama dengan Bank BJB. Sistemnya pemberian langsung ke masyarakat secara tunai," jujurnya.

Namun, karena belum ada pembahasan lebih lanjut dengan pimpinan Kemensos yang baru, pihaknya belum menentukan kembali apakah mekanismenya akan sama dengan yang sudah diwacanakan sebelumnya.

"Saat ini masih belum tahu. Kalau memang sama, kami akan siapkan tempatnya (tempat pemberian secara langsung)," kata Sulih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com