Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Covid-19 Soekarno-Hatta: Banyak WNA Tak Tahu Aturan Karantina

Kompas.com - 29/12/2020, 20:31 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Penumpukan penumpang pesawat terjadi di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pada Senin (28/12/2020) malam hingga Selasa  pagi WIB.

Para penumpang tersebut adalah mereka yang baru tiba dari luar negeri, baik warga negara Indonesia (WNI) maupun warga negara asing (WNA).

Menurut Kepala Satgas Covid-19 Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Kolonel LA Siladan, salah satu penyebab penumpukan tersebut para penumpang, khususnya WNA, tidak mengetahui adanya aturan yang baru ditetapkan.

Baca juga: Ini Penyebab Terjadinya Penumpukan Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta

"Ini (WNA) banyak yang tidak tahu (aturan yang berlaku). (Mereka) pada protes," kata Siladan, Selasa sore.

Pada Senin kemarin, Satgas Covid-19 menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 4 Tahun 2020 yang menyatakan, para penumpang pesawat yang baru tiba dari luar negeri wajib melakukan karantina selama lima hari.

WNI dikarantina secara gratis di tempat khusus yang disediakan pemerintah.

Sementara WNA harus menjalani karantina di hotel atau penginapan yang telah mendapat sertifikasi penyelenggaraan akomodasi karantina Covid-19 oleh Kementerian Kesehatan dengan biaya pribadi.

SE tersebut berlaku sejak 28 Desember 2020 hingga 14 Januari 2021.

LA Siladan mengatakan, banyak WNA sempat menolak untuk menjalani karantina.

Hal itu juga jadi sebab terjadinya penumpukan penumpang di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

"Tapi akhirnya, WNA sama WNI yang datang mau untuk diajak karantina," ungkapnya.

Secara terpisah, Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Kombes Pol Adi Ferdian mengonfirmasi kepadatan penumpang pesawat yang terjadi kemarin malam.

Baca juga: Pemprov DKI Tak Berkeberatan Jakarta Jadi Tempat Karantina Penumpang Pesawat yang Tiba dari Luar Negeri

"Tadi malam ada beberapa penerbangan yang langsung dalam waktu bersamaan, sehingga, ada sekitar lebih dari 100 orang di sana (Terminal 3)," papar Adi Ferdian.

Penumpukan penumpang yang sempat terjadi pada Senin malam itu diunggah ke media sosial oleh akun Twitter @arisrmd.

Akun tersebut mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan sejumlah orang memenuhi sebuah ruangan yang ia sebut sebagai T3 (Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com