JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pelaku tawuran di Jalan Minangkabau, Pasar Manggis, Jakarta Selatan yang menyebabkan satu orang tewas ternyata berperan sebagai koordinator lapangan (korlap).
Kapolsek Metro Setiabudi, AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan, korlap tersebut berinisial FR (23).
Yogen mengatakan, FR berperan untuk mengendalikan tawuran dan membagikan tempat.
“Kalau saya bilang seperti korlap, saat itu terlibat dalam tawuran di Jalan Minangkabau. JA sempat melakukan perlawanan dengan senjata tajam berupa pedang," kata Yogen.
Baca juga: Tawuran yang Tewaskan Seorang Pemuda di Setiabudi Bermula dari Ajakan di Medsos
JA kemudian dibacok sebanyak satu kali oleh MRI (23). Kemudian, JA terjatuh dan kembali dibacok oleh MS (19) sebanyak dua kali masing-masing di bagian punggung dan lengan.
JA sempat dibawa ke klinik terdekat oleh rekannya tetapi meninggal dunia saat ditangani.
Polsek Setiabudi lalu menangkap MS dan MRI di tempat persembunyiannya pada Jumat (25/12/2020) di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
Sementara itu, Yogen mengatakan, FR berperan sebagai koordinator lapangan terkait tawuran dan menyediakan senjata tajam.
Polsek Setiabudi menyita barang bukti dua senjata tajam berjenis celurit, satu pedang, dan satu celurit bulu ayam, dan pakaian milik JA.
Pembacokan yang berujung pada tewasnya seorang pria berinisial JA (25) di Jalan Minangkabau, Pasar Manggis, Jakarta Selatan pada 12 Desember 2020 berawal dari ajakan tawuran lewat Instagram.
Baca juga: Bacok Pemuda hingga Tewas Saat Tawuran di Setiabudi, Tiga Pelaku Ditangkap
Yogen mengemukakan, ajakan tawuran disampaikan kelompok remaja “Manggarai Bersatu” kepada kelompok remaja dari “Pasar Rumput Bersatu”.
“Kejadian tersebut diawali dari ajakan dari Live Instagram pegas_official 76,” kata Yogen.
Yogen mengatakan, tawuran terjadi pada pukul 05.00 WIB. Tawuran berlangsung sekitar 10 menit.
“Jumlahnya yang tawuran itu sekitar 50 orang. Mereka timpuk-timpukan. Kemudian mereka kejar-kejaran pakai senjata tajam,” ujar Yogen.
JA saat itu terlibat dalam tawuran di Jalan Minangkabau. Dia membawa senjata tajam berupa pedang.