Pemprov DKI sudah pernah menawarkan tempat tinggal layak huni di rumah susun, namun mereka menolak. Alasannya adalah lokasi yang terlalu jauh dari tempat usaha mereka.
"Rusunnya dari perumahan jauh-jauh, dia mau dekat. Saya bilang ya enggak bisa. Ya itu masyarakatnya biasa, dia kan usaha disitu, di Cikini, di Senen," ujar Irwandi.
Baca juga: Cegah Pemotongan, Risma Janji Perbaiki Mekanisme Penyaluran Bansos
Irwandi pun mengaku tak keberatan apabila Kemensos ingin membantu mengatasi permasalahan pemukiman kumuh tersebut. Sebab, Pemprov DKI selalu siap berkolaborasi dengan pemerintah pusat untuk mengatasi kemiskinan warga Ibu Kota.
"Sama kok, pemerintah-pemerintah juga. Prinsipnya Pemkot sudah mengerjakan. Cuma nanti akan dibantu dengan kementerian kan bagus malah ada penguatan," kata Irwandi.
"Sebentar lagi juga kelar ini. Barang yang di situ sudah kita kosongin. Sudah koordinasi. Sudah oke, Bu Risma oke, Pemda sudah nanganin sudah bagus katanya," tambah dia.
Rumah semi permanen milik para pemulung itu pun kembali dibongkar, Selasa kemarin.
Lurah Pegangsaan Parsiyo mengatakan, rumah bedeng milik pemulung itu sudah kerap dibongkar. Dalam setahun terakhir, pihak kelurahan sudah membongkar bedeng mereka sebanyak dua kali. Pembongkaran terakhir dilakukan pada September lalu.
Parsiyo menyebut, sebagian besar warga yang tinggal di bawah kolong fly over Jalan Pramuka itu sudah memiliki rumah di RW 03, Pegangsaan, Menteng.
Baca juga: Usai Ditinjau Risma, Bedeng di Kolong Fly Over Belakang Kantor Kemensos Dibongkar
Namun, mereka memilih untuk membangun bedeng kembali di kolong flyover. Sementara, sebagian warga lainnya memang tak memiliki rumah karena rumah mereka tergusur.
"Namanya rumah orang tua, anak-anak pada kumpul, ramai jadi di situ. Akhirnya mereka pengen cari udara segar saja di kolong fly over," ujar Parsiyo.
Menurut Parsiyo, hari ini, warga kolong fly over akan dikumpulkan di Kantor Kemensos.
"Kita tunggu solusi dari Bu Risma seperti apa," kata Parsiyo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.