Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Lisa, Bikin Gerakan Donasi Alat Makeup untuk Perias Jenazah Lewat Medsos...

Kompas.com - 30/12/2020, 21:25 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

“Kalau kelas makeup artis banyak yang join, tapi kalau makeup artis jenazah jarang yang mau,” ujar Lisa.

Baca juga: UPDATE 30 Desember: Pasien Meninggal Dunia Akibat Covid-19 Capai 21.944 Orang

Di sisi lain, perias jenazah dibutuhkan oleh banyak orang yang sedang dilanda duka, tetapi tak mampu secara ekonomi.

Hal itu karena membayar makeup yang mahal dan alat-alat makeup-nya yang mahal.

Di samping itu, Lisa ingin membantu gerakan Gloria dalam memberdayakan kelompok disabilitas untuk berkarya.

Dengan begitu, kelas merias jenazah yang diinisiasi oleh Gloria bisa terus berjalan.

“Apa yang diinisiasi Gloria, saya ingin bisa menyebarkan ke orang lain. Jadi juga bisa belajar empati,” tambah Lisa.

Kurangi sampah dan salurkan ke seluruh Indonesia

Menurut Lisa, perempuan bisa menjadi penyumbang sampah di dunia lewat alat-alat makeup yang tak terpakai.

Kontribusi melalui donasi alat-alat makeup yang tak terpakai, bagi Lisa, menjadi salah satu cara untuk mengurangi sampah di dunia.

“Saya pikir alat-alat makeup akan jadi sampah baru. Saya ingin membantu edukasi setop beli kosmetik jika tidak perlu,” tambah Lisa.

Lewat donasi alat-alat makeup, donatur bisa membantu mengurangi sampah sambil membantu perias jenazah serta masyarakat Indonesia yang sedang dirundung duka.

Ia kini tengah menginventarisasi para perias jenazah di wilayah lain di luar Jakarta.

Lisa ingin berkolaborasi dengan para perias jenazah lain di Indonesia. Donasi alat-alat makeup akan diteruskan oleh Lisa.

“Saya bakal panjang buka donasi ini. Saya tidak menyetop. Saya ingin bantu yang di luar Pulau Jawa,” tambah Lisa.

Baca juga: Kisah Tatik Sang Perias Jenazah

Dalam donasi ini, Lisa menerima alat-alat makeup seperti bedak, foundation, lipstik, blush on, dan eye shadow.

Ia pun menerima wig untuk jenazah orang-orang yang meninggal karena kanker.

“Untuk donasinya, yang penting alat-alat makeup-nya tidak berjamur dan masih layak pakai,” ujar Lisa.

Para donatur bisa menyumbangkan alat-alat makeup lewat pengiriman ke alamat Apartemen Kalibata City Tower Borneo 12 BJ di Jalan Kalibata Raya, Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, 12750.

Para donatur juga bisa menghubungi nomor 089504042805.

“Saya ingin dari gerakan maraton kebaikan bisa diterapkan ke daerah-daerah lain, komunitas-konunitas juga bisa bikin kelas rias jenazah. Kami intinya ingin bantu orang lain, bisa mengurangi sampah, bisa meringankan orang yang sedang berduka,” kata Lisa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com