JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 sudah hampir 10 bulan melanda Indonesia, termasuk Ibu Kota DKI Jakarta. Namun, kondisi ini tak kunjung membaik.
Data corona.jakarta.go.id bahkan menunjukkan kecenderungan kenaikan kasus dengan persentase kasus positif sebesar 12,3 persen dalam sepekan terakhir. Angka ini jauh dari batas aman 5 persen yang ditetapkan oleh WHO.
Hingga 1 Januari 2021, sebanyak 185.691 kasus positif Covid-19 tercatat di Ibu Kota. Sebanyak 3.308 di antaranya meninggal dunia, dan 15.871 orang masih dirawat atau diisolasi saat ini.
Tak hanya berdampak buruk pada kesehatan, pandemi ini ternyata juga berdampak negatif terhadap lingkungan. Bahkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diketahui telah menangani ribuan kilogram limbah masker sekali pakai selama pandemi Covid-19.
Baca juga: Vaksinasi Bakal Berlangsung Lama, Menkes Minta Warga Tetap Patuh Protokol Kesehatan
Masker sekali pakai itu dapat dengan mudahnya ditemui di jalanan, kali, dan tempat umum lainnya. Seringkali masker tersebut masih dalam bentuk yang utuh.
Padahal, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan pedoman pengelolaan limbah masker dari masyarakat. Di antara tahapan mengelola limbah masker adalah dengan melakukan disinfeksi, mengubah bentuk, dan membuang ke tempat sampah.
Warga disarankan agar merusak tali masker dan merobek bagian tengahnya untuk menghindari kemungkinan barang tersebut dipakai kembali.
Dewan Pakar Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) Hanifa Maher Denny mengatakan, masker bekas harus dikelola dengan baik. Jika tidak, masker tersebut akan dengan mudah didaur ulang oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Baca juga: Pemerintah Diharapkan Tak Beda Narasi dalam Penanganan Covid-19
Ia juga menegaskan, masker yang dibuang secara serampangan dapat menyebarkan kuman dan virus melalui air maupun udara.
"Masker juga dapat mencemari tanah dan air karena bahannya tidak tergradasi secara singkat," imbuhnya, seperti dilansir harian Kompas.
Sementara itu, hingga pertengahan Desember lalu, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta telah menangani 1.213 kilogram limbah masker sekali pakai dari rumah tangga. Jumlah tersebut dihimpun dari data limbah infeksius dari April-Desember 2020.
”Dari awal Pandemi pada April, Jakarta sudah melakukan penanganan limbah infeksius dari rumah tangga secara rutin. Ini dilakukan agar limbah infeksius bisa ditangani dengan baik dan menghindari potensi penularan Covid-19,” ujar Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Syaripudin dalam keterangan tertulis. (Kompas/Fajar Ramadhan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.