JAKARTA, KOMPAS.com - Kolong fly over di Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, yang sempat jadi tempat tinggal warga, akan disulap menjadi taman dan tempat rekreasi warga.
Rencana ini muncul setelah Menteri Sosial Tri Rismaharini melakukan blusukan ke kolong jembatan yang ada di belakang kantornya itu.
Pelaksana Harian Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi menegaskan, sebelum kunjungan Risma, Pemkot Jakpus sudah berkali-kali menertibkan warga yang tinggal di bawah kolong jembatan itu.
Namun tak lama setelah ditertibkan, mereka kembali lagi tinggal di bawah kolong jembatan tersebut dengan mendirikan bangunan semi permanen.
Baca juga: Usai Didatangi Risma, Kolong Jembatan di Pegangsaan Akan Diperindah
“Di lokasi yang dikunjungi Bu Risma ini bukan kita tidak pernah kerjakan. Sudah pernah kita kosongkan, tetapi kembali lagi,” ujar Irwandi saat meninjau kolong fly over tersebut, Minggu (3/1/2021) kemarin, seperti dikutip dari siaran pers.
Oleh karena itu, Pemkot Jakpus kali ini memutuskan untuk melakukan penataan di bawah kolong fly over tersebut. Penataan ini penting agar warga yang telah diusir tidak kembali tinggal di bawah kolong fly over.
Tak ingin lokasi ini kembali jadi hunian liar, Irwandi sudah menyiapkan strategi khusus.
“Kali ini saya mau tuntaskan. Kolong jembatan ini akan kita buat taman, jadi akses jalan warga. Menjadi tempat penyeberangan orang, melalui kolong jembatan ini,” sebutnya.
Ia mengakui, penataan kolong jembatan ini terinspirasi dari Terowongan Kendal.
“Akan dibuat mural, bisa buat anak-anak bermain juga. Menjadi tempat rekreasi dan interaksi. Kita tak mau kolong jembatan ini jadi kumuh, nanti ditempati tunawisma lagi,” ujarnya.
Baca juga: Ketika Warga Kolong Fly Over Tolak Tawaran Risma hingga Berujung Pembongkaran
Untuk saat ini, penataan kolong jembatan tersebut masih dalam tahap pembersihan. Setelah itu barulah pembangunan taman akan dimulai.
Irwandi meminta seluruh jajaran untuk bekerjasama dan menuntaskan dalam waktu yang tidak terlalu lama.
“Saat ini sedang dikosongkan dulu, pembersihan. Semua sudin seperti SDA, Bina Marga, Pertamanan dan yang lain akan berkolaborasi di bawah koordinasi Sekko dan Asekbang, membuat desain dan menyiapkan konsep penataan ini,” ujarnya.
Sebelumnya, Lurah Pegangsaan Parsiyo menegaskan sebagian besar warga yang tinggal di fly over itu bukan tunawisma. Sebab, mereka telah memiliki rumah di RW 03, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat.
Namun karena rumah kecil dan anggota keluarga di rumah padat, maka mereka beinisiatif untuk tinggal di bawah kolong fly over. Mereka pun mendirikan bangunan semi permanen berupa bedeng disana.