Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/01/2021, 11:18 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 41.500 penumpang kereta api jarak jauh telah melakukan rapid test antigen di Stasiun Gambir dan Stasiun Senen, Jakarta Pusat.

"Sejak awal layanan tersebut berlangsung pada 21 Desember 2020 s.d 3 Januari 2021 terdapat sekitar 41.500 calon pengguna yang melakukan rapid di Stasiun Gambir dan Pasar Senen," kata Kepala Humas PT KAI Daerah Operasional 1 Jakarta Eva Chairunisa, Senin (4/12/2021).

Rapid test antigen dengan hasil negatif memang menjadi syarat perjalanan bagi calon penumpang kereta api jarak jauh. Oleh karena itu, PT KAI menyediakan layanan rapid test antigen murah di stasiun bagi calon penumpang.

Calon penumpang KA bisa mengakses layanan rapid test antigen di Stasiun dengan membayar Rp 105.000, sementara di rumah sakit biayanya berkisar antara Rp 250.000-300.000.

Baca juga: Bagi Penumpang Kereta Api Jarak Jauh, Ini 4 Hal Penting Soal Rapid Test Antigen

"Calon pengguna yang mendapatkan hasil positif maka tidak akan diperkenankan untuk berangkat, adapun biaya tiket akan langsung dikembalikan dengan bantuan petugas," kata Eva.

Selanjutnya, calon penumpang dengan hasil positif akan ditempatkan di area khusus untuk diberikan pengarahan oleh tim dokter agar melanjutkan pemeriksaan ke rumah sakit dan melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat.

Namun, saat ditanya berapa banyak calon penumpang yang dinyatakan positif, Eva mengaku tak mengetahui datanya. Ia meminta hal itu agar ditanyakan kepada Satgas Penanganan Covid-19.

"Yang positif datanya ke Satgas Covid-19 semua," ujarnya.

Baca juga: Antisipasi Lonjakan, Penumpang Kereta Api Diminta Lakukan Rapid Test Lebih Awal

Selain syarat rapid test antigen, Eva juga memastikan PT KAI memberlakukan upaya pencegahan Covid-19 lainnya.

Para pengguna juga diberikan faceshield dari PT KAI dan diwajibkan untuk menggunakan faceshield tersebut sepanjang perjalanan hingga tiba di stasiun tujuan. Para pengguna juga dihimbau untuk memakai baju lengan panjang.

PT KAI Daop 1 Jakarta juga menerapkan protokol kesehatan di area stasiun dan di atas KA untuk penumpang KA keberangkatan maupun kedatangan.

Selain menambah perangkat pencuci tangan disejumlah area pelayanan, Daop 1 juga menyediakan ruang isolasi sementara, baik di Stasiun dan di atas KA untuk digunakan sewaktu-waktu jika dibutuhkan untuk penanganan

Seluruh area dan perangkat yang rentan disentuh banyak orang dibersihkan menggunakan cairan disinfektan secara rutin setiap 30 menit sekali.

Kesiapan penyediaan perangkat pembersih tangan seperti cairan antiseptik dan perangkat cuci tangan yang dilengkapi sabun dipastikan selalu tersedia dan berfungsi baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com