Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepekan Risma Blusukan, Janji untuk Pemulung dan Kolong Jembatan Diperindah

Kompas.com - 04/01/2021, 15:21 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada hari pertama bertugas sebagai Menteri Sosial, Senin (28/12/2020) pekan lalu, Tri Rismaharini atau Risma melakukan sidak di wilayah kantor Kementerian Sosial, Jakarta.

Bersama rombongan kecil Kemensos, kala itu Risma menyambangi sejumlah titik, seperti jembatan Kali Ciliwung dan bagian bawah flyover Jalan Pramuka, Jakarta Pusat.

Risma menemukan sejumlah hal saat blusukan. Berikut rangkumannya.

Baca juga: Kolong Jembatan yang Didatangi Risma Akan Jadi Tempat Rekreasi Seperti Terowongan Kendal

Janji untuk pemulung

Saat blusukan, Risma bertemu dengan seorang pemulung dan istrinya yang tengah mendorong gerobak di flyover Jalan Pramuka.

Risma pun berbincang dengan pemulung tersebut, termasuk bertanya perihal penghasilan sehari-hari yang didapat pemulung tersebut.

Pemulung itu mengaku memperoleh penghasilan sebesar Rp 800.000 setiap bulan yang harus ia bagi untuk biaya hidup keluarga di kampung halaman.

Mendengar curahan hati pemulung tersebut, Risma berjanji akan mencarikan rumah layak huni sekaligus memberikan pelatihan agar si pemulung bisa memperbaiki kualitas hidup.

"Bapak, Ibu, saya carikan rumah jadi enggak perlu ada biaya ngontrak. Tetap cari sampah seperti ini. Nanti sampah dari Kementerian Sosial bisa untuk Bapak. Sambil saya ajari usaha. Masak mau terus kayak gini, ya. Mau ya," kata Risma.

Risma kemudian menyusuri bantaran kali di sekitar kantor Kemensos.

Di sana, mantan Wali Kota Surabaya itu melihat kehidupan para pemulung dan rumah-rumah tak layak huni.

Baca juga: Ketika Warga Kolong Fly Over Tolak Tawaran Risma hingga Berujung Pembongkaran

Risma menyaksikan secara langsung hunian dengan kasur gulung lusuh, lemari butut, alat-alat mandi, dan sendal jepit terserak.

"Bapak, Ibu, saya hanya ingin panjenengan tinggal di tempat yang lebih baik. Ayo Pak, mau ya, Pak," ujar Risma kepada para pemulung.

Menanggapi blusukan Risma, Pelaksana Harian Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengaku sudah lama mengetahui perihal hunian pemulung di kolong flyover Jalan Pramuka itu.

Baca juga: Usai Didatangi Risma, Kolong Jembatan di Pegangsaan Akan Diperindah

Menurut Irwandi, hunian tersebut sudah berulang kali ditertibkan.

Tercatat 11 kepala keluarga yang tinggal di sana, namun tak semuanya bekerja sebagai pemulung. Ada pula yang bekerja sebagai pedagang.

"Sudah lama itu. Kami sebenarnya sudah lama (tahu), kami sudah tertibkan beberapa kali, balik lagi," kata Irwandi saat dihubungi, Selasa (29/12/2020).

"Sudah berapa kali ditertibkan. Cuma disangka Bu Risma belum pernah disentuh. Sudah kami sentuh," sambungnya.

Irwandi juga memaparkan bahwa banyak warga di sana sudah punya rumah di area lain.

Akan tetapi, mereka tetap membangun bedeng di sana lantaran rumah masing-masing jauh dari lokasi mereka mencari nafkah.

Bongkar bedeng

Pada Selasa (29/12/2020), semua bangunan bedeng di kolong flyover di Pegangsaan, Jakarta Pusat, sudah dibongkar.

Lurah Pegangsaan Parsiyo mengatakan, pembongkaran dilakukan oleh petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU).

"Sebenarnya itu sudah sering saya tertibkan. Jadi, begitu meleng, dia pasang lagi. Memang sering terjadi begitu," kata Parsiyo kepada Kompas.com, Rabu (30/12/2020).

Parsiyo memastikan sebagian warga yang tinggal di bawah kolong flyover itu bukan tunawisma. Beberapa memiliki rumah di RW 003, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat.

Namun, karena anggota keluarga di rumah padat, maka mereka berinisiatif memasang bedeng di kolong flyover.

"Namanya rumah orangtua, anak-anak pada kumpul, ramai jadi di situ. Akhirnya mereka pengin cari udara segar saja di kolong flyover," ujar Parsiyo.

Baca juga: Blusukan ke Kolong Tol di Pluit, Risma Janjikan Sekolah dan Beasiswa untuk Anak-anak

Sementara itu, sebagian warga lainnya memang sudah tak memiliki rumah karena rumah mereka tergusur.

Parsiyo menegaskan, pihaknya sudah menawarkan rusunawa di Jakarta Utara untuk tempat mereka tinggal. Akan tetapi, tawaran itu ditolak karena lokasinya jauh dari tempat usaha.

"Kami tunggu solusi dari Bu Risma seperti apa," lanjut Parsiyo.

Jadi tempat rekreasi

Kolong flyover di Pegangsaan yang sempat disidak Risma itu akan disulap menjadi taman dan tempat rekreasi warga.

Hal tersebut disampaikan Irwandi saat meninjau kolong flyover pada Minggu (3/1/2021).

Pemkot Jakpus memutuskan untuk melakukan penataan di bawah kolong flyover tersebut agar warga yang sudah diusir tidak kembali tinggal di sana.

Tak ingin lokasi ini kembali jadi hunian liar, Irwandi sudah menyiapkan strategi khusus.

“Kali ini saya mau tuntaskan. Kolong jembatan ini akan kami buat taman, jadi akses jalan warga, menjadi tempat penyeberangan orang, melalui kolong jembatan ini,” ujar dia.

Irwandi mengakui, penataan kolong jembatan ini terinspirasi dari Terowongan Kendal.

“Akan dibuat mural, bisa buat anak-anak bermain juga. Menjadi tempat rekreasi dan interaksi. Kami tak mau kolong jembatan ini jadi kumuh, nanti ditempati tunawisma lagi,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com