Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perajin Tempe Tahu di Kota Tangerang Terpaksa Menaikkan Harga

Kompas.com - 04/01/2021, 15:33 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Perajin tempe dan tahu di Kota Tangerang, Banten, terpaksa menaikkan harga jual dagangannya.

"Makin lama harga kacang (kedelai) makin tinggi. Mau enggak mau, (harga jual) naik," ujar salah satu perajin tempe, Iryono, ketika ditemui di rumah produksinya di Jalan Harmonika, Cipondoh, Tangerang, Senin (4/1/2021) siang.

Iryono menjelaskan, harga satu lonjor tempe dengan panjang 100 centimeter saat ini ia jual dengan harga Rp 20.000. Harga jual tersebut naik Rp 5.000 dari harga sebelumnya, Rp 15.000.

Baca juga: Tahu dan Tempe di Tangerang Kembali Beredar, Harga Naik Jadi Rp 15.000

"Satu lonjor (tempe), harganya Rp 15.000. Itu sebelum mogok produksi. Sekarang jadi Rp 20.000," tuturnya.

Walau ada kenaikkan dari harga tempe yang ia jual, Iryono tetap membuat tempe dengan jumlah yang sama, yaitu sebanyak 40 lonjor.

"Hari ini juga saya buat 40 lonjor," kata pria 33 tahun ini.

Terkait kenaikkan harga jual, Iryono menjelaskan bahwa cara seperti itu ia lakukan agar tidak mengurangi ukuran tiap lonjor tempe yang dibuatnya.

"Ada pembeli yang kaget. Ada yang nerima. Kalau belum paham kenapa harga naik, ya saya jelasin," ujar dia.

Baca juga: Pedagang Tahu Tempe di 2 Pasar Kota Tangerang Tutup Kios Imbas Naiknya Harga Kedelai

Kenaikan harga juga dilakukan salah satu perajin tahu, Nana Suryana. Ia mengaku menjual satu kotak tahu dengan berat 1,2 kilogram dengan harga Rp 33.000.

"Saya baru buat tahu lagi hari ini. Biasa ngejual Rp 30.000. Sekarang, Rp 33.000," ujar Surya ketika ditemui di pabrik produksi tahu miliknya, Senin (4/1/2021) siang.

Surya turut mengaku, hambatan yang ia hadapi saat ini ada dua hal, yaitu kenaikkan harga kacang kedelai dan Pandemi Covid-19.

Pasalnya, Surya merasakan penurunan yang sangat signifikan dalam hal penggunaan kacang kedelai setiap harinya untuk membuat tahu.

"Sebelum pandemi (Covid-19), tiap hari hampir 1 ton. Sekarang, jadi 6 sampai 7 kuintal tiap hari," ucap dia.

"Daya beli masyarakat berkurang. Udah situasi kaya gini, dikasih bahan baku mahal," tambahnya.

Surya berharap agar harga kacang kedelai dapat cepat turun dan stabil.

"Mudah-mudahan harga (kacang kedelai) cepet stabil aja," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com