Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahu Tempe Sempat Langka, IKAPPI Desak Kemendag Tekan Importir Tak Naikkan Harga Kedelai

Kompas.com - 04/01/2021, 16:45 WIB
Rosiana Haryanti,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Organisasi DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Muhammad Ainun Najib mengatakan, tahu dan tempe sempat menghilang di pasaran karena kenaikan harga bahan baku berupa kedelai yang cukup signifikan.

Para produsen tahu dan tempe tidak mampu membeli bahan baku yang mahal.

Menurut IKAPPI, tahu dan tempe sempat langka karena minimnya pengawasan pemerintah.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) disebut tidak mampu mengintervensi importir untuk mengucurkan stok kedelai yang dimiliki dengan harga sama.

Oleh karenanya, IKAPPI mendesak Kemendag untuk menekan importir agar harga jual kedelai tetap sama.

"Dengan demikian, maka stok dua bulan yang akan datang harusnya tidak mempengaruhi harga kenaikan internasional, masih menggunakan harga yang lama," kata Ainun melalui keterangan tertulis, Senin (4/1/2021).

Baca juga: Kembali Diproduksi, Harga Tahu dan Tempe di Jakarta Naik 5-8 Persen

Sebelumnya diberitakan, para produsen tahu dan tempe di DKI Jakarta melaksanakan aksi mogok produksi.

Aksi mogok yang berlangsung selama tiga hari tersebut diserukan oleh Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta menyusul melonjaknya harga bahan baku kedelai, dari Rp 7.200 menjadi Rp 9.200 per kilogram.

"Selama berhenti produksi, pengrajin tempe dan tahu tetap menjaga kedamaian, kekompakan, dan kebersamaan," tulis Sekretaris Puskopti DKI Jakarta Handoko Mulyo dalam surat nomor 01/Puskopti/DKI/XII/2020.

Baca juga: Perajin Tempe Tahu di Kota Tangerang Terpaksa Menaikkan Harga

Handoko juga meminta agar para produsen tahu dan tempe agar tidak melakukan tindakan melanggar hukum.

"Apabila para pengrajin tempe-tahu ada yang tidak mengindahkan seruan surat tersebut di atas dan mengakibatkan kerugian pada orang lain dan melanggar hukum, semua menjadi tanggung jawab pribadi masing-masing," ucap Handoko.

Mogok ini, menurut Handoko, dilakukan oleh sekitar 5.000 usaha kecil menengah (UKM) yang mereka naungi.

"Mulai aktivitas jualan lagi malam Senin tanggal 3 Januari 2021 dan seterusnya normal kembali dengan harga tempe-tahu sudah naik minimal 20 persen, maksimal 30 persen," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Megapolitan
Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com