Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disperindag Kota Tangerang Mulai Bergerak Atasi Mahalnya Tahu Tempe

Kompas.com - 04/01/2021, 16:58 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangerang hendak berkoordinasi dengan Pusat Koperasi Tahu dan Tempe Indonesia (Puskopti) guna mengatasi harga jual tahu dan tempe yang mahal.

"Sudah (berkomunikasi) dengan Puskopti. Tapi belum secara keseluruhan bersama dengan pengusaha tempe. Belum ngumpul," kata Kepala Bidang Perdagangan Disperpindag Kota Tangerang Eni Nuraeni saat dikonfirmasi, Senin (4/1/2021) siang.

Disperindag Kota Tangerang berkomunikasi dengan Puskopti perihal kenaikan harga tahu dan tempe akibat tingginya harga kacang kedelai. Sebelumnya Puskopti telah mengadakan rapat internal terkait masalah tersebut.

Baca juga: Harga Kedelai Naik, Produsen Tempe: Kalau Tidak Musim Covid-19, Kami Sudah Turun ke Jalan...

Eni membeberkan, pihaknya juga sempat kesulitan menjumpai tahu atau tempe di Kota Tangerang.

"Kami sudah meninjau di lapangan. (Kami) ke beberapa pasar tradisional yang tersebar di Kota Tangerang," ucapnya.

"Pasar Sipon, Ampera, Pasar Anyar dan lainnya memang sudah tiga hari ini tempe (dan) tahu langka di pasaran. (Karena) kacang kedelai naik harganya," tambah Eni.

Usai meninjau beberapa pasar, Disperindag Kota Tangerang juga meninjau langsung kawasan Gondrong, Cipindoh yang memang terkenal sebagai tempat produksi tahu dan tempe.

Baca juga: Jeritan Perajin Tahu Tempe, Kurangi Produksi hingga Terancam Gulung Tikar akibat Harga Kedelai Naik

Walau demikian, Eni menambahkan, mahalnya tahu dan tempe tidak memengaruhi proses jual beli dua pangan berbahan dasar kacang kedelai tersebut di beberapa pasar yang ada.

"Dampaknya hanya pada masyarakat yang tiap hari makan (tahu dan tempe). Rasanya jadi kehilangan," ujar Eni.

Untuk diketahui, perajin tempe dan tahu di Kota Tangerang terpaksa menaikkan harga jualnya.

"Makin lama harga kacang (kedelai) makin tinggi. Mau engga mau, (harga jual) naik," ujar salah satu perajin tempe, Iryono, ketika ditemui di rumah produksinya di Jalan Harmonika, Cipondoh, Senin siang.

Iryono menjelaskan, harga satu lonjor tempe dengan panjang 100 centimeter dijual dengan harga Rp 20.000. Harga jual tersebut ia naikkan Rp 5.000 dari harga sebelumnya, yaitu Rp 15.000.

Secata terpisah, salah satu perajin tahu Nana Suryana juga mengaku menaikkan harga jual tahu yang ia produksi. Tiap 1,2 kilogram tahu, ia jual dengan harga Rp 33.000.

"Saya baru buat tahu lagi hari ini. Biasa ngejual Rp 30.000. Sekarang, Rp 33.000," ujar Surya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' hingga Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" hingga Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Megapolitan
ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com