Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gugus Tugas Kecamatan Telusuri Penyebab Klaster Covid-19 di 2 Panti Sosial Cipayung

Kompas.com - 04/01/2021, 17:12 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Nursita Sari

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Gugus tugas penanganan Covid-19 Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, tengah menelusuri penyebab terjadinya klaster Covid-19 di Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa dan Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia.

Camat Cipayung Fajar Eko Satrio memprediksi, penyebaran Covid-19 di dua panti tersebut bermula dari petugas panti.

"Kemungkinan besar, mereka (warga binaan panti) terkena Covid-19 dari petugas panti yang selama ini melayani," kata Fajar, Senin (4/1/2021).

Selama ini, petugas panti beberapa kali ke RSKD Duren Sawit untuk mengambil obat.

RSKD Duren Sawit merupakan rumah sakit rujukan Covid-19.

Baca juga: 2 Panti Sosial di Cipayung Jaktim Jadi Klaster, Ada 302 Kasus Aktif Covid-19

Kemungkinan kedua, penyebaran virus SARS-CoV-2 datang dari makanan dan minuman yang masuk ke panti.

"Barangkali juga dari supplier makanan dan minuman, karena warga panti ini terisolasi, tidak ke mana-mana, sehingga kecil kemungkinan mereka keluar. Orang luar lah yang menularkan ke dalam panti," lanjut Fajar.

Hal yang sama juga diungkapkan Kepala Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa, Tuti Sulistianingsih.

"Selama pandemi, setiap satu bulan sekali, dua petugas kami dan satu sopir mengambil obat (ke RSKD Duren Sawit), sedangkan RSKD Duren Sawit rumah sakit rujukan (Covid-19)," kata Tuti.

"Tetapi saya tidak bisa memastikan. Bisa juga dari makanan yang masuk ke sini. Selama ini, makanan untuk warga binaan dari tender," lanjut dia.

Baca juga: Kala Panti Sosial Jakarta Mulai Jadi Klaster Penyebaran Covid-19

Saat ini, Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa memperketat protokol kesehatan.

"Perempuan dan laki-laki dipisah. Ruang isolasi juga berkapasitas separuh dari total penampungan biasanya. Sehari juga ada dua kali penyemprotan disinfektan di sini," ujar Tuti.

Selain itu, pihak panti juga lebih ketat dalam menyeleksi makanan yang masuk.

"Kami sudah punya mesin ozon sekarang. Mesin ozon itu untuk mensterilkan dan memastikan virus. Jadi kalau ada makanan datang, turun dari mobil, kami tampung di mesin ozon dulu selama 30 menit," kata dia.

Untuk sementara waktu, Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa tidak menerima atau memulangkan warga binaan guna mencegah gelombang penularan Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelakar Heru Budi Saat Ditanya Dirinya Jadi Cagub DKI: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi...

Kelakar Heru Budi Saat Ditanya Dirinya Jadi Cagub DKI: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi...

Megapolitan
Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Megapolitan
Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Megapolitan
Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Megapolitan
Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Megapolitan
Jadi Tersangka, Sopir Truk 'Biang Kerok' Tabrakan di GT Halim Utama Sesumbar: Saya Beli Semua Mobilnya

Jadi Tersangka, Sopir Truk "Biang Kerok" Tabrakan di GT Halim Utama Sesumbar: Saya Beli Semua Mobilnya

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Megapolitan
Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Megapolitan
Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Megapolitan
Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Megapolitan
SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Megapolitan
Sopir dan Kernet Tangki Jual Bensin ke Satpam SPBU, lalu Campur Pertalite dengan Air

Sopir dan Kernet Tangki Jual Bensin ke Satpam SPBU, lalu Campur Pertalite dengan Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com