"Setelah itu, saya bilang enggak usah pakai peti langsung ambil dari ruangan. Ini makan waktu terlalu lama. Akhirnya mama saya diambil dari ruangan. Setelah itu dibawa ke forensik," kata dia.
Atas kejadian itu, pihak keluarga mengaku kecewa dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak RSUD Kota Bogor.
Baca juga: Jenazah Covid-19 Bisa Dimakamkan di 4 TPU di Jakpus, tapi Sistem Tumpang
Ada dua hal yang membuat keluarga DF kesal dan kecewa.
Pertama adalah masalah proses pemulasaraan jenazah yang memakan waktu hingga berjam-jam, sedangkan penanganan jenazah pasien Covid-19 tidak boleh melebihi empat jam.
Kedua adalah kelalaian pihak RSUD Kota Bogor yang tidak menunjukkan kredibilitasnya sebagai rumah sakit rujukan Covid-19 sehingga berujung tertukarnya jenazah sang ibu dengan jenazah orang lain.
"Yang dibahas itu jenazah dibiarkan sampai 10 jam. Dua, jenazah ketukar. Memang posisinya masih di rumah sakit, tapi ini lalai gitu lho," kata dia.
"Sekarang pikir, kalau kami dari keluarga enggak maksa buat lihat jenazah ibu, nanti sampai rumah, di kuburan, siapa yang saya kuburin, siapa yang saya tangisin," lanjutnya.
Baca juga: Libur Akhir Tahun, Jumlah Pemakaman Protap Covid-19 di TPU Tegal Alur Melonjak
DF menambahkan, pihak rumah sakit telah menyampaikan permohonan maaf atas kejadian itu.
Mereka mengakui kesalahannya dan lalai dalam menjalankan prosedur.
"Pihak rumah sakit memang sudah ada permohonan maaf, sampai bagian humasnya datang ke rumah," pungkas dia.
Humas RSUD Kota Bogor Taufik Rahmat mengungkapkan, pihak rumah sakit sudah menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga DF.
Taufik menjelaskan, peristiwa tertukarnya jenazah itu karena ada kelalaian komunikasi petugas pemulasaraan jenazah.
Ia mengatakan, pihak RSUD sudah meminta maaf kepada keluarga yang bersangkutan dan secara langsung mendampingi pemakaman serta mendatangi rumah duka.
"Saya sudah jelaskan ke pihak keluarga tentang ketidaknyamanan pelayanannya, saya juga sudah meminta maaf atas nama RSUD, apabila ada hal-hal yang tidak berkenan. Kami datang ke rumah duka di Leuwiliang hari itu juga. Kami menyampaikan bela sungkawa dan permohonan maaf," ucap Taufik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.