Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/01/2021, 20:36 WIB
Sonya Teresa Debora,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Produsen tahu dan tempe sekaligus Ketua Paguyuban Pengrajin Tahu dan Tempe Johar Baru, Jakarta Pusat, Khairun Soleh menyatakan, ia menaikkan harga jual tempe sebesar Rp 500 per potong mulai Senin (4/1/2021) ini.

Dia dan pengrajin tempe lainnya sebelumnya mogok produksi selama tiga hari sejak Jumat (1/1/2021), seiring dengan naiknya harga bahan baku, kedelai.

"Alhamdulillah hari ini sudah mulai berjualan seperti semula. Niatnya harga penjualan naik, tapi ternyata mampunya naik Rp 500 perak per satu potong itu. Ini uji coba dulu," ujar Khairun ketika dihubungi, Senin.

Meskipun demikian, Khairun mengaku kenaikan harga tersebut belum sebanding dengan naiknya biaya operasional yang disebabkan kenaikan harga kedelai.

"Itu pun dihitung-hitung belum nutup dengan kenaikan (harga kedelai)," lanjutnya.

Baca juga: Usai Mogok 3 Hari, Pedagang Tempe di Pasar Induk Kramatjati Mulai Berjualan Lagi

Khairun berujar, beberapa pelanggan enggan membeli tempe yang sudah ia produksi karena harganya naik.

"Pelanggan berkurang juga. Terasa lah," ucapnya.

Tak hanya menaikkan harga jual tempe, Khairun juga mengurangi panjang tempe yang ia produksi sebanyak dua sentimeter.

"Tadinya 20 sentimeter, saya kurangi jadi 18 sentimeter. Itu pun dihitung-hitung belum nutup," tutur dia.

Jumlah tempe yang ia produksi pun sengaja dikurangi.

Biasanya, Khairun mampu memproduksi 130 kilogram tempe dalam sehari.

Namun, pada hari ini, ia hanya memproduksi 100 kilogram tempe.

Baca juga: Tempe Dijual Lagi di Pasar Induk Kramatjati, tapi Harganya Naik

 

Meskipun demikian, Khairun mengaku bersyukur masih bisa memproduksi tempe di tengah naiknya harga kedelai.

Sebab, beberapa rekan pedagang tempe yang Khairun kenal harus gulung tikar sebab tak mampu menutupi ongkos produksi yang meningkat.

"Teman-teman yang produksi 30 kilo sehari, yang nyewa (tempat produksi) itu ada yang pulang kampung, pada gulung tikar," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, produsen tahu dan tempe di DKI Jakarta mulai mogok produksi sejak Kamis (31/12/2020) hingga Minggu (3/1/2021).

Aksi mogok selama tiga hari diserukan Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta seiring melonjaknya harga kedelai, dari Rp 7.200 menjadi Rp 9.200 per kilogram.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Tanggal 3 Desember Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Desember Memperingati Hari Apa?

Megapolitan
Kenali “STOP”, Langkah untuk Kejar Target Jakarta Bebas HIV pada 2027

Kenali “STOP”, Langkah untuk Kejar Target Jakarta Bebas HIV pada 2027

Megapolitan
Kamis Malam, Massa Buruh yang Protes Kenaikan UMK Kota Bekasi 2024 Akhirnya Bubar

Kamis Malam, Massa Buruh yang Protes Kenaikan UMK Kota Bekasi 2024 Akhirnya Bubar

Megapolitan
Polisi Belum Tetapkan Penabrak Penjaga Pelintasan Kereta di Cengkareng sebagai Tersangka

Polisi Belum Tetapkan Penabrak Penjaga Pelintasan Kereta di Cengkareng sebagai Tersangka

Megapolitan
Pencuri Sepatu di Pesanggrahan Kerap Jual Barang Curian di 'Pasar Gelap' Jakarta Utara

Pencuri Sepatu di Pesanggrahan Kerap Jual Barang Curian di "Pasar Gelap" Jakarta Utara

Megapolitan
2 Karyawan Pencuri Barang Milik Bosnya di Cipayung Ditangkap Saat Kabur ke Purwakarta

2 Karyawan Pencuri Barang Milik Bosnya di Cipayung Ditangkap Saat Kabur ke Purwakarta

Megapolitan
Kasus Oknum Polri Tak Netral, Aiman Bingung Dilaporkan 6 Pihak di Hari yang Sama

Kasus Oknum Polri Tak Netral, Aiman Bingung Dilaporkan 6 Pihak di Hari yang Sama

Megapolitan
Pura-pura Jadi Pembeli, Polisi Tangkap Pencuri 18 Sepatu di Pesanggrahan Saat COD

Pura-pura Jadi Pembeli, Polisi Tangkap Pencuri 18 Sepatu di Pesanggrahan Saat COD

Megapolitan
UMK Kota Bekasi 2024 Naik 3,59 Persen, Buruh: Kami Sangat Kecewa dengan Pj Gubernur Jabar

UMK Kota Bekasi 2024 Naik 3,59 Persen, Buruh: Kami Sangat Kecewa dengan Pj Gubernur Jabar

Megapolitan
DPRD DKI Pertanyakan Realisasi Penyediaan Perahu Karet di Wilayah Rawan Banjir di Jakarta

DPRD DKI Pertanyakan Realisasi Penyediaan Perahu Karet di Wilayah Rawan Banjir di Jakarta

Megapolitan
Pengemudi Nissan Xtrail Menyangkal Terobos Pintu Pelintasan Kereta Sebelum Tabrak Penjaga Pelintasan di Cengkareng

Pengemudi Nissan Xtrail Menyangkal Terobos Pintu Pelintasan Kereta Sebelum Tabrak Penjaga Pelintasan di Cengkareng

Megapolitan
Keluhkan Turap Kali Baru Jaktim Bocor, Warga: Sudah 2-4 Kali Diperbaiki, tapi Tetap Banjir

Keluhkan Turap Kali Baru Jaktim Bocor, Warga: Sudah 2-4 Kali Diperbaiki, tapi Tetap Banjir

Megapolitan
33 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir hingga Kamis Malam

33 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir hingga Kamis Malam

Megapolitan
Curi Ponsel dan Motor Bosnya, Dua Karyawan Toko di Cipayung Ditangkap Polisi

Curi Ponsel dan Motor Bosnya, Dua Karyawan Toko di Cipayung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Protes UMK Kota Bekasi Cuma Naik 3,59 Persen, Massa Buruh Bertahan di Gerbang Tol Bekasi Barat

Protes UMK Kota Bekasi Cuma Naik 3,59 Persen, Massa Buruh Bertahan di Gerbang Tol Bekasi Barat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com