BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi kembali mengevaluasi rencana kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka tahun 2021.
Evaluasi ini dilakukan lantaran situasi pandemi Covid-19 yang dianggap belum stabil di Kota Bekasi.
Kasus terkonfirmasi Covid-19 yang semakin tinggi membuat Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi (Pepen) mempertimbangkan keselamatan murid dalam KBM tatap muka.
"Pemerintah Kota saat ini memang dalam evaluasi kebijakan sekolah tatap muka, sedang kami kaji kembali," kata Pepen saat ditemui, Senin (4/1/2021).
Baca juga: Antisipasi Lonjakan Pasien Covid-19, Pemkot Bekasi Bangun RSUD Baru
Menurut Pepen, meski keputusan menggelar KBM tatap muka ada di tangan pemerintah daerah, kesiapan fasilitas tetap ada di tangan masing-masing sekolah.
Beberapa syarat seperti kelengkapan fasilitas kesehatan dan izin dari orangtua murid harus dikantongi setiap sekolah sebelum KBM tatap muka digelar.
"Kesiapan itu bukan dari pemerintah, tapi dari penyelenggara (sekolah). Kalau Pak Menteri sudah menunda, ya kami evaluasi," ujar dia.
Maka dari itu, Pepen berharap seluruh sekolah tetap mempersiapkan persyaratan tersebut meski rencana KBM tatap muka tengah dievaluasi.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Inayatulah sudah merinci tahapan yang harus dilalui sekolah sebelum menggelar KBM tatap muka.
Tahapan ini dikawal langsung oleh Dinas Pendidikan Kota Bekasi dan pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.