Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di Depok Terus Melonjak, ICU Penuh, Sisa Tempat Tidur Isolasi Kian Menipis

Kompas.com - 06/01/2021, 06:07 WIB
Vitorio Mantalean,
Nursita Sari

Tim Redaksi

"Artinya meningkat terus persentasenya (keterisian tempat tidur isolasi Covid-19 di rumah sakit). Hampir mendekati 90 (persen)," imbuhnya.

Novarita tak memberi angka spesifik jumlah tempat tidur isolasi pasien Covid-19 yang masih tersedia di rumah sakit rujukan di Depok.

Ia hanya menyampaikan bahwa hingga saat ini, total ada 591 tempat tidur isolasi pasien Covid-19 di 21 rumah sakit di Depok.

Jika keterisiannya sudah mendekati 90 persen seperti kata Novarita, maka tempat tidur pasien Covid-19 di Depok ditaksir tak sampai 100 unit tersisa.

ICU penuh

Yang lebih gawat lagi, Novarita turut membenarkan bahwa jumlah ruangan ICU (intensive care unit) untuk pasien Covid-19 di rumah sakit-rumah sakit di Depok saat ini sudah penuh.

"Ya, begitu," jawabnya ketika diminta penegasan apakah ICU di RS-RS di Depok sudah penuh.

Penuhnya rumah sakit dan ruang ICU memang telah dilaporkan di berbagai tempat di Indonesia, seiring lonjakan kasus Covid-19 yang tak jua reda.

Novarita mengakui, ICU untuk pasien Covid-19 memang cenderung lebih cepat penuh karena ketersediaannya terbatas, yakni 56 ruangan di 21 rumah sakit di Depok.

"Ya, sama. Di sini juga begitu. Kan (ketersediaan ICU di Depok) cuma 56, yang butuh se-Depok," kata dia.

Baca juga: Pasien Aktif Covid-19 di Depok Kembali Catat Jumlah Terbanyak

Situasi ini sebelumnya juga telah dilaporkan RSUD Kota Depok pada akhir tahun lalu.

Direktur Devi Maryori berujar, pihaknya juga kerap menerima permintaan rujukan pasien dengan gejala berat yang membutuhkan perawatan intensif di ruangan ICU maupun HCU, tetapi terpaksa ditolak.

"Saat ini kami tidak bisa menerima rujukan itu, yang membutuhkan ICU. Kami mencari rujukan-rujukan lain di RS luar. Itu yang agak sulit," kata dia, akhir tahun lalu.

"Sejauh ini tidak terlalu banyak dari RSUD (Kota Depok, pasien) yang keluar untuk ICU. Per kemarin ruangan HCU penuh," tambah Devi.

Meski rumah sakit-rumah sakit di Depok sudah membedakan ruang isolasi, termasuk ICU, bagi pasien Covid-19 dan bukan pasien Covid-19, tetapi tak menutup kemungkinan situasi ini dapat berimbas ke penanganan pasien non-Covid-19 yang butuh perawatan intensif.

"Kan sekarang kasus-kasus juga banyak yang meningkat. Saya enggak bisa bilang kalau ICU non-Covid-19 masih banyak karena ICU kan sedikit. Saya tidak punya data yang non-Covid-19 ada banyak atau tidak yang butuh ICU," tutur Novarita.

Baca juga: Pemkot Depok Belum Terima Informasi Jadwal Kedatangan Vaksin Covid-19

Pemerintah Kota Depok, ia menyebutkan, sedang menjajaki kesempatan menambah ruang ICU di RS Universitas Indonesia.

Namun, Novarita belum dapat memberi kepastian target jumlah maupun waktu untuk penambahan ICU tersebut.

Di sisi lain, penambahan ICU khusus pasien Covid-19 pun bukan perkara gampang karena mesti dibarengi dengan tambahan tenaga medis yang mumpuni.

"Mudah-mudahan. Kami lagi upayakan untuk bisa menambah ruang ICU di rumah sakit. Mudah-mudahan bisa terealisasi," kata Novarita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com