Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kolong Jembatan yang Direlokasi Risma Meninggal

Kompas.com - 06/01/2021, 13:26 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang warga kolong jembatan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, yang direlokasi oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini ke balai milik Kemensos, meninggal dunia pada Selasa (5/1/2021) kemarin.

Lurah Pegangsaan Parsiyo menyebut, warganya bernama Chairini (30) itu memang sudah empat tahun terakhir mengidap penyakit yang membuatnya lumpuh.

Ibu Chairini, Munarsih, setuju agar ia dan anaknya dipindah ke balai Pangudi Luhur Bekasi milik Kemensos.

Baca juga: Blusukan Mensos Risma di Jakarta, Pimpinan Komisi A DPRD DKI: Jangan Lebay

Sebab, Risma menjanjikan sang anak bisa menjalani pengobatan di klinik yang ada di balai tersebut.

"Karena anaknya sakit di rumah makanya Bu Munarsih ini mau. Tujuannya ingin anaknya diobati di balai yang ada kliniknya itu," kata Parsiyo saat dihubungi, Rabu (6/1/2021).

Munarsih dan Chairini diantar oleh tim Kemensos ke Balai Pangudi Luhur, Bekasi pada Minggu (3/1/2021).

Sehari setelah berada di sana, diketahui bahwa Chairini sudah tak kontrol selama 5 bulan ke Rumah Sakit Cipta Mangunkusumo, Jakarta.

Akhirnya, tim Kemensos mengantar Chairini berobat ke RSCM pada Selasa kemarin. Ia diberi sejumlah obat dan kembali pulang ke Balai Pangudi Luhur.

Baca juga: Komentari Blusukan Risma, Plh Wali Kota Jakpus: Masalah Tunawisma Bukan di Jakarta Saja

"Setelah sampai ke Balai diminum obat itu. Infonya setelah minum obat itu almarhumah ini muntah-muntah. Lalu kejang-kejang. Dari dulu penyakitnya begitu," kata Parsiyo.

"Setelah itu mau dibawa ke RSUD Bekasi, tapi sebelum sampai, almarhumah enggak ketolong lagi," sambungnya.

Parsiyo menegaskan, Chairini meninggal bukan karena bedeng rumahnya di bawah kolong jembatan dibongkar.

Baca juga: Saat Blusukan Mensos Risma Tuai Pro dan Kontra

Ia juga menegaskan, Chairunisa dan ibunya sudah memiliki rumah di RW 03 Pegangsaan.

Hanya saja, orangtua Chairini mendirikan bedeng di bawah flyover karena rumahnya kecil.

"Jadi enggak ada kaitannya antara saya menertibkan bedeng di flyover dengan Chairini sakit dan meninggal. Kebetulan didapati ibunya mendirikan bedeng di situ," ujar Parsiyo.

Pelaksana Harian Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi memastikan Pemkot mengurus pemakaman Chairini. Jenazah Chairini dimakamkan di Kampung Pulo, siang ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com