JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas (Sudin) Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (KPKP) Jakarta Selatan (Jaksel) memastikan tidak ada cabai yang diwarnai merah dengan cat semprot kemudian dijual di pasar-pasar wilayah Jaksel.
Pemeriksaan kondisi cabe dilakukan berbarengan dengan pengecekan kondisi tahu dan tempe serta ayam.
“Hasil pemeriksaan di laboratorium untuk ayam ungkep yang menggunakan bumbu, itu negatif dari bahan perwarna makanan, di Jaksel cabai pakai Pylox (salah satu merek cat semprot) juga negatif," kata Kasudin KPKP Jaksel, Hasudungan Sidabalok dalam keterangan tertulis, Selasa (6/1/2021).
Dari pengecekan tersebut, ketersediaan tempe dan tahu dipastikan aman, serta harga mulai stabil.
Baca juga: Petani Asal Temanggung Warnai Cabai Rawit, Kades: Saya Minta Maaf kepada Masyarakat
Untuk diketahui, 20 pasar yang ditinjau yaitu Pasar Pondok Labu, Pasar Cipete Selatan, Pasar Kebayoran Lama, Pasar Cipete Utara, Pasar Mayestik. Kemudian Pasar Pondok Indah, Pasar Mampang Prapatan, Pasar Warung Buncit, dan Pasar Pengadegan.
Selanjutnya Pasar Superindo Duren Tiga, Pasar Carbela, Pasar Rumput, Pasar Tebet Barat, Pasar Tebet Timur, Pasar Minggu. Lalu Pasar Lenteng Agung, Transmat Pasar Minggu, Pasar Pesanggrahan, Pasar Timbul, dan Lokbin Bintaro.
Cabai yang diwarnai merah dengan cat semprot sebelumnya sempat ditemukan di Banyumas, Jawa Tengah.
Polisi menemukan cabai rawit yang disemprot cat merah dijual di tiga pasar tradisional di Banyumas, Purwokerto, Jawa Tengah.
Baca juga: Sebelum Warnai Cabai dengan Cat Semprot, Petani Ini Sempat Pakai Pewarna dari Cairan Cengkih
Ketiga pasar itu adalah Pasar Wage, Pasar Cermai dan Pasar Sokaraja (sebelumnya disebut Pasar Kemukusan).
Selain itu, polisi juga telah mengamankan terduga pelaku berinisial BN (35) yang merupakan seorang petani asal Temanggung.
"Pelaku sudah diamankan oleh Polres Temanggung berdasarkan hasil koordinasi. Kemudian saat ini perjalanan ke Purwokerto untuk ditangani oleh Polresta Banyumas," ujar Berry.
Dari hasil penyelidikan sementara, BN mengaku nekat menyemprot cabai rawit kuning tersebut karena ingin mendapatkan keuntungan lebih.
"Motifnya ekonomi, cabai rawit merah harganya Rp 45.000 per kilogram, sedangkan cabai rawit kuning Rp 19.000 per kilogram," kata Berry.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.