Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes: Penambahan Kasus Covid-19 di Jakarta Lebih Cepat daripada Kemampuan Penambahan ICU

Kompas.com - 06/01/2021, 15:48 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Weningtyas Purnomorini mengatakan penambahan kasus Covid-19 di Jakarta diprediksi akan jauh lebih cepat dibandingkan kemampuan penambahan tempat tidur ICU dan isolasi.

Fakta tersebut menjadi kendala bagi rumah sakit di DKI Jakarta untuk memenuhi kebutuhan tempat tidur pasien Covid-19 dalam beberapa waktu ke depan.

"Kendalanya tentu penambahan kasus lebih cepat dibandingkan kemampuan pengembangan tempat tidur (ICU dan isolasi)," kata Weningtyas dalam rapat koordinasi 10 Provinsi dengan kasus Covid-19 tertinggi melalui virtual, Rabu (6/1/2021).

Baca juga: Dinkes DKI: Bila Tak Ada Intervensi, ICU di Jakarta Penuh Februari 2021

Weningtyas memaparkan rumah sakit di DKI Jakarta secara umum memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 24.084 tempat tidur dengan rincian tempat tidur biasa yang bisa digunakan sebagai tempat isolasi sebanyak 21.430 dan tempat tidur perawatan intensif sebanyak 2.654.

Namun untuk penggunaan pasien Covid-19 yang bisa digunakan sebanyak 50 persen untuk skenario awal. Mengingat masih ada pasien dengan penyakit lain yang membutuhkan tempat tidur biasa maupun intensif.

"Jadi kami hanya punya bed di kisaran 24.000an di mana bila 50 persen untuk Covid-19 maka kami hanya mampu potensi pengembangan di 3.678 TT lagi (untuk tempat isolasi)," tutur dia.

Sedangkan untuk tempat tidur ICU atau untuk perawatan intensif hanya bisa bertambah di angka 369 tempat tidur saja.

Baca juga: Dinkes DKI: Angka Kematian akibat Covid-19 Mengkhawatirkan, Bertambah Signifikan dalam 2 Pekan

Itulah sebabnya, dia mengatakan apabila tidak ada intervensi dari pemerintah untuk menekan laju Covid-19, diprediksi ruang ICU di DKI Jakarta akan terisi penuh.

"Bila tidak dilakukan intervensi maka di bulan Februari itu kami untuk ICU sudah penuh," ucap Weningtyas.

Masalah tidak berhenti sampai di situ. Ketersediaan tenaga kesehatan juga menjadi perhatian Dinkes DKI Jakarta.

Jumlah terakhir yang disebut Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pada 4 Januari lalu, DKI Jakarta kekurangan 2.676 tenaga kesehatan untuk mengurus pasien Covid-19 di Jakarta.

"Kemudian SDM-ya juga kurang dan perlu penambahan kompetensi. Selain jumlah (tenaga kesehatan) juga kompetensinya (harus ditambah)," kata Weningtyas.

Begitu juga mesin dan alat-alat kesehatan yang juga memerlukan perhatian khusus. Weningtyas mengatakan itu menjadi kendala ketika petugas perawat mesin atau engineer enggan bertugas di RS Covid karena takut tertular.

Baca juga: Rumah Lawan Covid-19 Sediakan Kamar Isolasi Khusus Pasien Reaktif Rapid Test Antigen

"Dan rekanan mengerjakan untuk tekanan negatif (alat kesehatan), mengubah alur tidak semua ada, dan juga perlu waktu lama, dan takut juga bekerja di RS yang sudah menerima pasien Covid," kata Weningtyas.

Data teranyar kasus Covid-19 di DKI Jakarta 5 Januari 2021 secara keseluruhan mencapai 192.899 kasus.

Dari jumlah tersebut, 174.131 diantaranya dinyatakan sembuh, 15.376 pasien masih dalam perawatan dan 3.392 korban meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil 'Live' Instagram

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil "Live" Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com