"Semalam kami bersama Satpol PP menjaring 29 penyandang masalah kesejahteraan sosial dan semua ditaruh di GOR Tanah Abang," ucap Ngapuli, Rabu.
Menurutnya, seluruh gelandangan yang sudah terjaring itu akan didata dan menjalani assesment oleh psikolog.
Dari hasil assesment itu dapat diketahui motif mereka menggelandang di jalanan DKI Jakarta.
"Nanti hasil assesment-nya tim psikolog pasti kebaca, kenapa mereka dan ada apa," ujar Ngapuli.
Ngapuli pun memastikan pihaknya akan melakukan pembinaan jika mereka memang benar gelandangan yang tak mempunyai tempat tinggal di DKI Jakarta.
"Kalau memang betul mereka gelandangan akan kami bawa ke panti, kami bina, beri pelatihan dan selama ini kami seperti itu," jelas Ngapuli.
Terkait penemuan gelandangan oleh Risma, Ngapuli curiga para tunawisma muncul karena janji sang Mensos.
Baca juga: Sederet Blusukan Risma di Jakarta Selama Sepekan Menjadi Mensos
"Karena beberapa kali Bu Mensos menginfokan dan akan menjanjikan kepada masyarakat marjinal akan diberikan pekerjaan, diberikan rumah, dan ini agak curiga apakah informasi seperti itu orang yang dari luar Jakarta pada datang ke Jakarta," kata Ngapuli.
Sebelumnya diberitakan, Risma telah gencar melakukan blusukan sejak hari pertama ia bertugas sebagai Mensos pada 28 Desember 2020.
Risma sudah blusukan ke sejumlah titik di wilayah DKI Jakarta, mulai dari bantaran Sungai Ciliwung di sekitar kantor Kemensos; kolong Tol Gedong Panjang, Pluit; dan terkini di kawasan Jalan Jenderal Sudirman-Thamrin.
Selama blusukan dan berjumpa dengan pemulung atau tunawisma, Risma menjanjikan sejumlah hal, di antaranya perbaikan ekonomi, pendidikan, hingga tempat tinggal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.