JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik menyebut, aksi blusukan yang dilakukan oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini tidak efektif.
"Saya kira enggak akan efektiflah, yang mau didapat dari blusukan apa?" kata Taufik kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Rabu (6/1/2021).
Dia juga mempertanyakan hasil yang diperoleh dari aksi blusukan yang dilakukan oleh Risma.
Menurut dia, Risma yang kini telah berstatus menjadi menteri seharusnya mengurus permasalahan di tingkat nasional.
Baca juga: Wagub DKI: Sejak Umur 4 Tahun Tinggal di Jakarta, Baru Dengar Tunawisma di Sudirman-Thamrin
"Kalau caranya begitu, kasihan bu menteri, seluruh Indonesia dia mesti begitu. Saya kira ini kan posisinya menteri, masak ngurus yang lokal-lokal," kata dia.
Tanggapan ini berbeda dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh Zita Anjani, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.
Zita mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Mensos Risma yang blusukan menemui tunawisma di beberapa tempat di Jakarta.
Tindakan Risma, kata Zita, mencontohkan tindakan yang baik dari seorang pemimpin yang memberikan tindakan langsung di lapangan.
Aksi blusukan yang dilakukan oleh Mantan Wali Kota Surabaya tersebut menuai sorotan publik.
Baca juga: Pemprov DKI Raih Penghargaan dari Kemenag, Anies: Kami Serius walau Tak Tampak di Publik
Pada hari pertamanya bekerja sebagai menteri, Risma mendatangi kolong jembatan yang dtinggali oleh pemulung di belakang kantornya di Jakarta Pusat.
Risma sempat berdialog dengan pemulung tersebut dan menawarinya tempat tinggal.
Setelahnya, dia menyambangi kawasan Jalan Sudirman-Thamrin dan menemukan sejumlah gelandangan. Aksi ini menuai beragam komentar hingga kritikan pedas.
Salah satu di antaranya adalah politisi Fahri Hamzah. Mantan Wakil Ketua DPR RI itu mengingatkan Risma bahwa kerja menteri berbeda dengan wali kota.
Sementara Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan tunawisma yang ditemukan oleh Risma di jalanan Ibu Kota merupakan gelandangan musiman.
Baca juga: Warga Kolong Jembatan yang Direlokasi Risma Meninggal
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, lanjut Ariza, tidak tinggal diam dan sudah melakukan berbagai upaya untuk menghilangkan gelandangan dari Jakarta.
Secara terpisah, Pelaksana Harian Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan, para tunawisma di Jakarta umumnya memiliki rumah di kampung halaman masing-masing.
Pemkot Jakarta Pusat telah memulangkan mereka berkali-kali, namun gelandangan terus berdatangan ke Ibu Kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.