JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta yang juga anggota Fraksi PDI-P, Jhonny Simanjuntak, menyebutkan, lurah dan Dinas Sosial DKI Jakarta malas untuk turun langsung ke lapangan.
Padahal, upaya itu diperlukan untuk mengatasi masalah tunawisma di Ibu Kota.
"Nah sekarang persoalan yang namanya tunawisma nah ini kan makin berkembang, kenapa? Lurah, Dinas Sosial, mereka malas turun ke bawah," ucap Jhonny kepada Kompas.com, Rabu (6/1/2021).
Menurut dia, masalah tunawisma memang gejala perkotaan yang terjadi di daerah-daerah berkembang.
Akan tetapi, banyak orang menuntut agar Jakarta mampu menangani masalah tunawisma dengan baik.
Sebab, Ibu Kota memiliki dana anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang cukup tinggi.
Baca juga: Bela Risma, Fraksi PDI-P DPRD DKI: Menteri yang Blusukan Lebih Serius Bekerja
Jhonny menambahkan, Pemprov DKI Jakarta tidak bisa lagi hanya membela diri.
"Saran saya adalah sudahlah Pemprov DKI Jakarta ini enggak perlu lagi bersilat lidah," kata Jhonny.
Pemprov DKI, kata Jhonny, harus langsung turun tangan mengatasi masalah tunawisma di Ibu Kota dan berhenti melakukan pembelaan. Dengan demikian, masyarakat dapat merasa tenang.
"Tapi pemimpin yang baik dia enggak perlu seperti itu, dia langsung turun tangan. Masyarakat juga akan tenang," tutur dia.
Isu mengenai tunawisma di DKI Jakarta kembali mencuat setelah aksi blusukan Menteri Sosial Tri Rismaharini di sejumlah wilayah di Jakarta.
Salah satu yang paling menarik perhatian warganet adalah adanya gelandangan di jalan protokol kawasan Sudirman-Thamrin Jakarta Pusat, Senin (4/1/2021).
Baca juga: Ketika Pemprov DKI Heran Risma Temukan Tunawisma di Sudirman-Thamrin Saat Blusukan
Risma, yang merupakan politisi PDI-P, menemukan gelandangan di sana, kemudian menghampiri dan mengajak berdialog.
"Ikut saya ya Pak, nanti saya carikan balai. Nanti ada temannya banyak, nanti masih bisa mulung. Saya bantu cari kerjaan, supaya bisa makan, supaya bisa tidur, ndak kehujanan," kata Risma mengajak salah seorang gelandangan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria kemudian menanggapi aksi blusukan Risma.