Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Hadapi Ancaman Ruang ICU untuk Pasen Covid-19 Penuh

Kompas.com - 07/01/2021, 07:57 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Jakarta mencatat rekor terbaru pada Rabu (6/1/2021) sejak mulai tercatat pada Maret 2020. Sebanyak 2.402 orang dinyatakan positif Covid-19 dalam sehari kemarin.

 

Total kasus Covid-19 di Jakarta kini mencapai 195.301 kasus. Dari jumlah tersebut, 175.441 pasien dinyatakan sembuh. Tingkat kesembuhan di DKI Jakarta tergolong tinggi, sekitar 89,8 persen dari total kasus yang tercatat.

Tingkat kematian tergolong rendah, berada di 1,7 persen. Namun persentase tersebut jika diubah menjadi angka, sudah menjadi 3.410 orang meninggal dunia akibat Covid-19.

Pasien aktif (yang masih dalam perawatan) kini tercatat 16.450 orang. Jumlah pasien aktif itu berdampak pada fasilitas kesehatan, baik tempat isolasi maupun tempat tidur ICU (intensive care unit).

Baca juga: Ruang ICU Khusus Pasien Covid-19 di Depok Sudah Penuh

Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga mencatat bahwa ada 67 klaster keluarga pascalibur Natal dan Tahun Baru 2021 yang teridentifikasi. Mayoritas dari mereka memiliki histori perjalanan keluar Jakarta.

Dari 67 klaster tersebut, ada 210 kasus baru Covid-19 di Jakarta dan berpotensi bisa menularkan lebih luas lagi baik saat di perjalanan keluar kota maupun saat kembali ke Jakarta.

ICU penuh jika tak ada intervensi

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Weningtyas Purnomorini mengatakan, jika tidak ada intervensi untuk menekan penularan Covid-19, tempat tidur ICU di Jakarta diprediksi akan segera penuh.

Menurut Weningtyas, ruang ICU bisa pada Februari mendatang dengan melihat kasus Covid-19 yang terus meningkat.

"Bila tidak dilakukan intervensi maka di bulan Feburari itu kami untuk ICU sudah penuh," kata Weningtyas, Rabu.

Dia menjabarkan, data pada 5 Januari menunjukkan keterisian tempat tidur isolasi untuk pasien Covid-19 sudah 86 persen, padahal kapasitas sudah ditambah. Khusus untuk tempat tidur ICU keterisian sudah 81 persen.

"Memang pasien isolasi sudah di 6.389, dan TT (tempat tidur) ada di 7.447, terisi 86 persen. Kalau di ICU sudah (terisi) di 783 (dari 953 tempat tidur)," kata Weningtyas.

Dia juga mengatakan, penambahan kasus Covid-19 di Jakarta diprediksi akan jauh lebih cepat dibandingkan kemampuan penambahan tempat tidur ICU dan isolasi.

Baca juga: Ruang ICU Penuh 100 Persen, RS Persahabatan Banyak Tolak Pasien

Proyeksi tersebut membuat DKI Jakarta berhadapan dengan semuah ancaman.

"Kendalanya tentu penambahan kasus lebih cepat dibandingkan kemampuan pengembangan tempat tidur (ICU dan isolasi)," ujar Weningyas.

Dia memaparkan, rumah sakit di Jakarta secara total memiliki kapasitas sebanyak 24.084 tempat tidur dengan rincian tempat tidur biasa yang bisa digunakan sebagai tempat isolasi sebanyak 21.430, dan tempat tidur perawatan intensif sebanyak 2.654.

Namun untuk penggunaan bagi pasien Covid-19 yang bisa digunakan sebanyak 50 persen untuk skenario awal, mengingat masih ada pasien dengan penyakit lain yang membutuhkan tempat tidur biasa maupun intensif.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com