TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - F, tersangka pelaku pencurian sepeda motor di kawasan Buaran, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, tewas dalam aksi main hakim sendiri oleh massa yang marah. Dia tewas setelah sempat dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Selasa (5/1/2021).
Korban dihakimi massa yang menggagalkan aksi pencuriannya. Satu tersangka pelaku pencurian lain melarikan diri dan belum diketahui keberadaannya.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polisi Sektor Serpong, Iptu Lutfi Hayata menjelaskan, kini polisi melakukan pendalam terkait aksi main hakim sendiri yang menyebabkan korban meninggal dunia setelah sempat mendapatkan perawatan.
Kepolisian tengah mengumpulkan data-data dan memintai keterangan sejumlah saksi guna mengungkap kasus tersebut.
Baca juga: Diamuk Massa, Pencuri Motor yang Ditinggal Rekannya di Serpong Meninggal Dunia
"Kami sudah menyelidiki, masih diselidiki. Pencarian data dulu," ujar Lutfi, Rabu kemarin.
Setidaknya sudah ada tiga saksi yang diperiksa, yakni korban pencurian sepeda motor, saksi warga di lokasi pencurian, dan saksi yang berada di tempat pengeroyokan F.
Lutfi belum mengungkapkan hasil sementara yang didapatkan petugas dari keterangan saksi-saksi tersebut.
Dia tidak mau memastikan apakah nantinya akan ada warga yang menjadi tersangka karena terlibat dalam pengeroyokan F hingga mengalami luka cukup parah dan akhirnya meninggal.
"Kami belum berani mengarah ke sana. Kami masih pengumpulan data dan keterangan saksi dulu," pungkasnya.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, insiden pengeroyokan berawal dari pencurian sepeda motor yang dilakukan F bersama rekannya di sebuah rumah kontrakan di kawasan Buaran, Serpong, Tangerang Selatan.
Aksi kejahatan tersebut terjadi pada Selasa lalu sekitar pukul 05.30 WIB. Saat itu, kedua pelaku tepergok tengah menjebol kunci kontak dan akan membawa sepeda motor curiannya.
F berperan sebagai pemantau lokasi kejadian dan berada di depan pagar kontrakan. Sementara rekan F yang belum diketahui identitasnnya sebagai eksekutor yang menjebol kunci kontak dan mengambil sepeda motor.
"Si pelaku masuk, enggak ada yang kenal. Ternyata satu orang jebol kunci motor, yang satu di depan nungguin," ujar Nita, seorang saksi warga.
Warga yang melihat peristiwa tersebut langsung berteriak. Karena panik, pelaku kemudian kabur dan meninggalkan motor curiannya.
F yang menunggu di depan pagar kontrakan berusaha melarikan diri menggunakan sepeda motor yang digunakannya. Namun, dia jatuh dari kendaraannya dan kabur dengan berlari.