Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curahan Hati Orangtua Setelah Anaknya Dikeluarkan Sekolah Setelah Tak Mampu Bayar SPP

Kompas.com - 07/01/2021, 12:28 WIB
Rindi Nuris Velarosdela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang siswa kelas 4 SD di Sekolah Terpadu Putra 1, Jakarta Timur, yang sebelumnya dikeluarkan dari sekolah, kini sudah bisa mengenyam pendidikan kembali.

Seperti diketahui, siswa berinisial O tersebut dikeluarkan dari sekolah pada 23 Desember 2020 lantaran orangtuanya tak mampu melunasi uang sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) sejak pertengahan tahun 2020.

Orangtua siswa O menjelaskan kronologi anaknya dikeluarkan dari sekolah. Dia mengaku awalnya menerima surat peringatan dari sekolah pada 11 Desember 2020 agar melunasi uang SPP anaknya.

Baca juga: Disdik DKI: Siswa SD yang Dikeluarkan karena Tunggak SPP Sudah Bersekolah Kembali

Dalam surat itu, Erlinda diberi batas waktu pelunasan SPP yakni paling lambat 14 Desember 2020.

Namun, Erlinda mengaku tak sanggup membayar uang SPP anaknya sejak April 2020 karena usaha rumah makannya terdampak pandemi Covid-19. Sehingga, total biaya yang harus dibayarkan mencapai Rp 13 juta.

"Kayaknya dengan nominal sebesar itu saya enggak bisa melunasi. Saya akhirnya menghubungi wali kelas dan disambungkan ke kepala sekolah," kata Erlinda saat dihubungi, Rabu (6/1/2021).

Ketika bertemu kepala sekolah, Erlinda diminta membuat surat keterangan tidak mampu dari RT dan RW setempat untuk mendapat keringanan biaya sekolah. Namun, usahanya tak membuahkan hasil karena pengurus RT dan RW di tempat tinggalnya tak bisa ditemui.

Erlinda pun harus menelan pil pahit ketika mengetahui anaknya tidak dapat melanjutkan sekolah lagi. Penyebabnya adalah orangtua siswa tidak dapat melunasi uang SPP dan pihak sekolah tak mendapatkan surat keterangan tidak mampu

Dia mendapat pesan singkat dari kepala sekolah yang menginformasikan anaknya tak lagi bisa melanjutkan pendidikan di SD Terpadu Putra 1, terhitung 23 Desember 2020.

Baca juga: Kronologi Siswa SD Terpadu Putra 1 Jakarta Dikeluarkan dari Sekolah

Padahal, menurut Erlinda, dirinya tidak ada keinginan untuk menunggak pembayaran SPP. Namun, dia tidak mampu bayar karena kondisi ekonomi keluarganya terdampak pandemi Covid-19.

"Siapa sih yang mau enggak bayar uang sekolah. Kami mau bayar kok, bukan enggak mau. Cuma gimana keadaan saya sekarang," kata Erlinda.

Erlinda kemudian mengadukan kasus tersebut ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

KPAI akan panggil Dinas Pendidikan DKI dan sekolah

Menanggapi laporan tersebut, Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti, mengatakan pihaknya akan memanggil perkilan pemerintah dan pihak sekolah untuk memperjelas duduk perkara.

Perwakilan pemerintah yang dimaksud yakni Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

"Ini kan sekolah swasta, tapi kan negara itu harus tetap memenuhi hak atas pendidikan kan dan dalam hal ini Dinas Pendidikan adalah pengawas sekolah. Jadi kami akan memanggil sekolah, Dinas Pendidikan DKI dan Sudin Pendidikan Jaktim," kata Retno, Rabu.

KPAI akan meminta Disdik DKI Jakarta dan pihak sekolah mencari jalan keluar untuk masalah itu. Tujuannya agar siswa yang bersangkutan tetap mendapatkan haknya mengenyam pendidikan.

Baca juga: Berkat Bantuan Pembaca Kompas.com, Siswa SD di Kebumen Nikmati Akses Internet Gratis

Disdik DKI sebut masalah telah diselesaikan

Sebelum dipanggil oleh KPAI, Disdik DKI menegaskan, masalah antara orangtua siswa O dan pihak sekolah telah diselesaikan sehingga siswa kelas 4 SD itu bisa bersekolah kembali.

"(Masalah) sudah clear, sudah selesai. Siswanya sekolah kembali," kata Kabid Sekolah Dasar dan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Momon Sulaeman, saat dihubungi, Kamis (7/1/2021).

Erlinda pun mengonfirmasi bahwa anaknya sudah sekolah kembali.

"Mulai hari ini sekolah kembali," kata Erlinda, Kamis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Megapolitan
Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Megapolitan
Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Ngaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Ngaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Megapolitan
Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Megapolitan
Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Megapolitan
Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Megapolitan
Walkot Depok Idris: Saya 'Cawe-cawe' Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Walkot Depok Idris: Saya "Cawe-cawe" Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Megapolitan
Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Megapolitan
Polisi Imbau Masyarakat Setop Bagikan Video Bunuh Diri Selebgram Meli Joker

Polisi Imbau Masyarakat Setop Bagikan Video Bunuh Diri Selebgram Meli Joker

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Sopir Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Ditangkap | Pendeta Gilbert Lumoindong Dituduh Nistakan Agama

[POPULER JABODETABEK] Sopir Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Ditangkap | Pendeta Gilbert Lumoindong Dituduh Nistakan Agama

Megapolitan
Sejumlah Calon Wali Kota Bogor Mulai Pasang Baliho, Rusli Prihatevy Mengaku Masih Santai

Sejumlah Calon Wali Kota Bogor Mulai Pasang Baliho, Rusli Prihatevy Mengaku Masih Santai

Megapolitan
Mengaku Polisi, Seorang Begal Babak Belur Diamuk Massa di Bekasi

Mengaku Polisi, Seorang Begal Babak Belur Diamuk Massa di Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com