BEKASI, KOMPAS.com - Sejak dilantik Desember 2020, Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma beberapa kali blusukan untuk mencari penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di Jakarta dan sekitarnya.
PMKS yang ditemukannya akan diberi tawaran tinggal di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandang dan Pengemis (BRSEGP) Pangudi Luhur milik Kemensos di Bekasi, Jawa Barat.
Dari beberapa PMKS yang ditemui Risma, dua orang menjadi sorotan warganet. Mereka adalah Kastubi dan Faisal Tanjung yang sempat mendapatkan pandangan miring dari warganet.
Di media sosial, dua orang itu jadi bahan ejekan karena dianggap berpura-pura sebagai pemulung atau tunawisma.
Baca juga: Bantah Rekayasa Blusukan, Risma: Saya Tidak Kenal Pemulung Bernama Kastubi
Untuk memastikan informasi yang sebenarnya, Kompas.com menyambangi balai rehabilitasi Pangudi Luhur, Bekasi guna bertemu dua pemulung tersebut.
Akun Twitter @Andhy_SP211 menyebut Kastubi bukanlah pemulung.
"Gembel ternyata bisa menjadi profesi yg menguntungkan,bisa ikut Drakor tanpa casting pastiny.." tulis @Andhy_SP211 pada Rabu (6/1/2021) pukul 10.22 WIB.
Dalam twitnya, akun @Andhy_SP211 menyertakan dua foto wajah seorang gelandangan berambut dan berkumis putih, bertopi hitam, serta mengenakan masker.
Akun @Andhy_SP211 juga menyertakan tangkapan layar sebuah kiriman akun Facebook yang bernama Adhe Idol.
"Kalau yg menghadap ke depan atau yg rambutnya putih/ubanan kek kenal itu, tukang jualan poster Soekarno Menang dia orang PDIP. Lokasi jualanya jln Minang kabau Manggarai, selain itu dia juga jualan kelapa muda. Terciduk juga,” demikian tulis akun Facebook Adhe Idol yang diunggah melalui Twitter @Andhy_SP211.
Saat ditemui di balai rehabilitasi pada kemarin, Kastubi mengaku kaget ketika disangka sebagai penjual poster lukisan.
Saat ditanya awak media, dia menjawab tuduhan tersebut dengan santai.
"Saya bukan pelukis, peluk dan kiss saja," kata Kastubi bergurau.
Dia mengaku bertemu Risma saat baru bangun tidur di depan toko di kawasan Pasar Baru pada Senin lalu. Risma mengajak Kastubi ke rumah balai rehabilitasi dan dijanjikan akan mendapatkan tempat tinggal layak.
Pria 69 tahun ini mengaku sudah bertahun-tahun jadi pemulung di sekitar Pasar Baru. Per hari penghasilan bisa mencapai Rp 15.000 sampai Rp 50.000.