Setelah itu, dia dibawa Risma makan di kantin Kemensos dan kemudian dibawa ke Balai Kemensos di Bekasi. Saat ini, dia masih tinggal di situ.
Sementara itu, pedagang poster Soekarno di Jalan Minangkabau yang disebut warganet bertemu Risma bukanlah Kastubi.
Pria itu bernama Nur Saman yang sehari-hari juga bekerja sebagai pemulung.
Secara fisik, pria ini memang mirip dengan Kastubi.
Baca juga: Tunawisma Marak di Jakarta, Fraksi PDI-P: Dinsos Malas, Pemprov DKI Tak Perlu Bersilat Lidah
Sama-sama memiliki rambut putih panjang, sebelum rambut Kastubi dipangkas saat masuk ke Balai Kemensos.
Namun, jika dilihat secara saksama, pria ini bukanlah orang yang sama dalam video viral saat Risma blusukan.
Terdapat perbedaan ciri fisik, seperti kumis yang lebih tebal dan bentuk hidung.
Dari penuturan Nur Saman, dia mengaku hanya sekilas melihat kedatangan Risma saat ada seorang pejabat tiba-tiba datang melakukan razia ke pemulung-pemulung di Jalan Sudirman.
Dia hanya ingat pejabat berbaju putih yang kata rekan-rekannya adalah Risma.
Namun, dia sama sekali tak mengenal sosok Risma. Setelah razia itu, dia dan pemulung lain juga tak ada yang dibawa.
Nur Saman masih tinggal di trotoar jalanan di sekitar Jalan Minangkabau, Menteng, yang disebut warganet tempat dia berjualan poster Soekarno.
Padahal, pemilik dan penjual poster itu adalah Doni BK yang kebetulan memang mengenal Nur Saman.
Sehingga, saat Kompas.com menanyakan soal sosok pria berambut putih yang bertemu Risma, dia pun menunjuk Nur Saman.
Sedangkan sosok Faisal yang disebut memiliki ponsel oleh warganet juga adalah seorang tunawisma.
Faisal mengaku yang dipegangnya bukanlah ponsel. Dia tak memiliki ponsel.
Barang yang dikira ponsel sebenarnya adalah walkman yang suka ia gunakan untuk mendengar siaran radio.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.