BEKASI, KOMPAS.com - Menteri Sosial Tri Risma Harini memastikan bahwa penerima bantuan sosial tunai (BST) tak akan berkurang dari 10 juta keluarga di Indonesia.
Menurut Risma, angka tersebut sesuai dengan jumlah penerima BST sebelumnya, yang disalurkan pada pada 2020 lalu.
"Pokoknya data pemerima bansos tidak berubah 10 juta keluarga. Intinya enggak ada pengurangan data penerima bansos," kata Risma kala mengunjungi Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis Pangudi Luhur, Bekasi, Jumat (8/1/2021).
Baca juga: Sesuai Instruksi Risma, Kantor Pos Tanjung Priok Salurkan BST Langsung ke Rumah Penerima
Bahkan, tak menutup kemungkinan jumlah penerima BST nantinya akan bertambah. Meski begitu, Risma tak merinci berapa banyak kemungkinan penambahan tersebut.
Nantinya, BST tersebut akan diberikan kepada setiap keluarga melalui PT Pos Indonesia yang sudah ditunjuk oleh pemerintah.
Dengan penyaluran langsung melalui PT Pos Indonesia, Risma memastikan tidak ada potensi pemotong jumlah BTS.
Baca juga: Distribusikan Bansos Rp 300.000 di Kota Bekasi, PT Pos Akan Kirim Undangan ke Penerima
"Selama ini saya ikuti mereka door too door. Jadi kalau ada (warga) yang sakit, petugas akan berikan ke rumah," ujar Risma.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (PFM) Kemensos Asep Sasa Purnama mengatakan, penyerahan Bansos 2021 dilakukan oleh presiden Joko Widodo (3/1/2021).
Asep mengatakan, ada tiga jenis bansos yang akun disalurkan. Salah satu bantuan yang akan cair adalah bantuan sosial tunai ( BST).
Setiap penerima BST, akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp 300.000 yang diberikan selama empat bulan berturut-turut, terhitung sejak Januari hingga April 2021.
Untuk mengetahui apakah masuk ke dalam daftar penerima, masyarakat dapat mengunjungi laman Data Terpadu Kesejahteraan Sosial.
Berikut langkahnya:
Kunjungi laman https://dtks.kemensos.go.id.
Pada bagian paling atas, tersedia beberapa kolom pencarian penerima bantuan sosial tunai (BST).
Pilih ID, ada tiga jenis ID yaitu ID DTKS/BDT, Nomor PBI JK/KIS, dan NIK. Adapun ID DTKS adalah ID Data Terpadu Kesejahteraan Sosial. Biasanya itu tersimpan di dinas sosial kabupaten kota. Jika tidak mempunyai, maka bisa memilih opsi NIK atau Nomor Induk Kependudukan atau nomor PBI JK/KIS.
Masukkan nomor kepesertaan dari ID yang dipilih.
Masukkan nama yang sesuai dengan ID yang dipilih.
Masukkan dua kata yang tertera dalam kotak box captcha.
Klik "Cari".
Asep mengatakan, akan ada 10 juta penerima bantuan sosial tunai tahun ini.
Penyaluran BST dilakukan dengan pengiriman langsung ke penerima melalui mekanisme pos.
"BST disalurkan ke KPM melalui mekanisme POS," jelas dia.
Selain BST, pemerintah juga akan menyalurkan dua bansos lainnya, yaitu Program Keluarga Harapan (PKH) dan program sembako.
Total, ada sekitar 38,8 juta penerima tiga bansos tersebut.
Menteri Sosial Tri Rismaharini sebelumnya mengingatkan agar penerima bantuan tidak menggunakan uang bansos untuk membeli rokok.
Hal itu merupakan instruksi langsung dari Presiden Jokowi.
Jika ada penerima bantuan yang kedapatan membeli rokok menggunakan uang bansos, maka pemerintah tak segan untuk melakukan evaluasi.
"Kami akan bicarakan, kalau itu terjadi, maka kami akan melakukan evaluasi untuk penerima bantuan. Karena sekali lagi jangan sampai bantuan ini untuk kesehatan namun kemudian ada masalah karena digunakan untuk rokok," kata Risma.
Risma mengatakan, pihaknya akan menyiapkan alat untuk mengetahui pembelanjaan penerima bantuan dari uang bansos.
"Kita berharap sekali lagi karena itu akan berpengaruh terhadap rencana-rencana yang sudah dilakukan oleh pemerintah jangan kemudian karena beli rokok dan kemudian menjadi sakit," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.