JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya sudah meringkus tiga pria yang terlibat dalam pemalsuan surat hasil swab PCR, mengatasnamakan PT BF untuk ditawarkan ke masyarakat.
Ketiga tersangka pemalsuan tersebut berinisial MFA, EAD, dan MAIS.
Masing-masing tersangka ditangkap di tiga lokasi berbeda, yaitu Bandung, Bekasi, dan Bali pada 1 Januari 2021.
Baca juga: Kasus Pemalsuan Hasil Swab PCR yang Disinggung dr Tirta, Tiga Pria Ditangkap
Dalam menjalankan aksinya, para tersangka hanya membutuhkan KTP konsumen untuk memalsukan dokumen.
Kemudian, mereka memasukkan identitas konsumen secara lengkap ke dalam dokumen yang akan dipalsukan.
Setelah beres, konsumen mendapat surat hasil swab PCR palsu tersebut dalam bentuk PDF.
Berdasarkan keterangan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus dalam konferensi pers, Kamis (8/1/2021), berikut rangkuman sementara identitas dan peran masing-masing tersangka.
Berdasarkan penuturan Yusri, MAIS, seorang mahasiswa, adalah tersangka yang memiliki ide untuk berbisnis surat hasil swab palsu.
Hal tersebut terjadi setelah MAIS lolos menggunakan dokumen palsu saat hendak ke Bali dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
"Pada tanggal 23 Desember, MAIS berangkat ke Bali bertiga bersama temannya. Saat itu, ada ketentuan memakai tes PCR H-2. Lalu, ia mengontak temannya di Bali," kata Yusri.
MAIS mendapat ide untuk pemalsuan dokumen dari rekannya di Bali.
"Temannya di Bali masih dalam pengejaran (mengatakan) bahwa: 'Kalau kamu mau berangkat, saya akan kirimkan satu bentuk PDF atas nama PT ini (PT BF). Tinggal kamu ubah saja.' Lalu, MAIS coba masukkan namanya bersama dua rekannya yang lain," ungkap Yusri.
MAIS beserta dua rekannya lantas menggunakan hasil swab palsu itu saat hendak ke Bali, berangkat dari Terminal 2 Bandara Soetta.
"Kemudian, di-print sama tersangka, coba masuk ke bandara. Lolos dan bisa berangkat ke Bali," ujar Yusri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.